Showing posts with label Mobil. Show all posts
Showing posts with label Mobil. Show all posts

Thursday, May 21, 2015

Arti Angka dan Huruf Plat Nomor

Arti Kombinasi Huruf dan Angka pada Plat Nomor Kendaraan

Setiap kendaraan pastilah mempunyai plat nomor. Plat nomor tersebut adalah bagaikan "kartu identitas" bagi kendaraan tersebut. Sebagian orang tahu apa arti dari nomor yang terpajang di depan dan belakang kendaraannya tersebut, sedangkan sebagian lain tidak. Bagi anda yang sudah tahu maka sebaiknya anda meninggalkan post ini dan membaca tulisan pada post lainnya. Dan bagi anda yang belum mengetahuinya silahkan baca uraian berikut dengan sebaik-baiknya.

Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut terdiri dari 1 sampai dengan 4 angka, dan ditempatkan setelah Kode Wilayah Pendaftaran. Nomor urut pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor. Sebagai contoh, untuk wilayah DKI Jakarta:

1 - 2999 = dialokasikan untuk kendaraan penumpang
8000 - 8999 = dialokasikan untuk kendaraan penumpang
3000 - 6999 = dialokasikan untuk sepeda motor
7000 - 7999 = dialokasikan untuk bus
9000 - 9999 = dialokasikan untuk kendaraan beban

Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan diberi tanda pengenal huruf seri A sampai dengan Z di belakang angka pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai pada huruf Z, maka penomoran dapat menggunakan 2 huruf seri di belakang angka pendaftaran.

Khusus untuk DKI Jakarta, dapat menggunakan hingga 3 huruf seri di belakang angka, sesuai kategori atau dengan permintaan khusus. Format kategori 3 huruf seri umum yaitu: B 1234 XYZ

X = Umumnya mewakili tempat kendaraan tersebut terdaftar. Huruf yang mewakili kategori tempat terdaftarnya kendaraan:

U - Jakarta Utara
B - Jakarta Barat
P - Jakarta Pusat
S - Jakarta Selatan
T - Jakarta Timur
E - Depok
N - Tangerang
C - Tangerang
K - Bekasi
F - Bekasi


Y = Umumnya jenis kedaraan berdasar golongan. Huruf yang mewakili kategori kendaraan:

A - Sedan / Motor
F - Minibus, Hatchback, City Car
V - Minibus
J - Jip dan SUV
D - Truk
T - Taksi
U - Kendaraan Staf Pemerintah
Q - Kendaraan Staf Pemerintah (contoh: B 1234 FQN untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi, B 1234 KQN untuk Pemerintah Kota Bekasi)

Z = Huruf acak yang diberikan untuk pembeda. Contoh: B XXXX PAA = Mobil tersebut terdaftar di Jakarta Pusat (P), berjenis sedan (A), dan memiliki huruf pembeda (A).


Kode Wilayah Nomor Kendaraan

Penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor di Indonesia, terutama di Jawa, merupakan warisan sejak zaman Hindia Belanda, yang menggunakan kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah karesidenan. Kode wilayah pendaftaran kendaraan bermotor ditetapkan oleh Peraturan Kapolri Nomor Polisi 4 Tahun 2006.


Sumatera

BL = Nanggroe Aceh Darussalam
BB = Sumatera Utara bagian Barat (pesisir Barat)
BK = Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur)
BA = Sumatera Barat
BM = Riau
BH = Jambi
BD = Bengkulu
BP = Kepulauan Riau
BG = Sumatera Selatan
BN = Kepulauan Bangka Belitung
BE = Lampung


Jawa

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat

A = Banten: Kabupaten dan Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, sebagian Kabupaten Tangerang
B = DKI Jakarta, Kabupaten dan Kota Tangerang, Kabupatendan Kota Bekasi, Kota Depok
D = Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
E = eks Karesidenan Cirebon: Kabupaten dan Kota Cirebon (E XXXX YA), Kabupaten Indramayu (YB), Kabupaten Majalengka (YC), Kabupaten Kuningan (YD)
F = eks Karesidenan Bogor: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi
T = Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, sebagian Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang
Z = Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya (H), Kabupaten Sumedang, Kabupaten Ciamis (T/W), Kota Banjar


Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

G = eks Karesidenan Pekalongan: Kabupaten (G XXXX B) dan Kota Pekalongan (A), Kabupaten (F) dan Kota Tegal (E), Kabupaten Brebes (G), Kabupaten Batang (C), Kabupaten Pemalang (D)
H = eks Karesidenan Semarang: Kabupaten (C/L/V) dan Kota Semarang (A/G/H/R/S/X/W/Y/Z), Kota Salatiga (B/K), Kabupaten Kendal (D/M), Kabupaten Demak (E)
K = eks Karesidenan Pati: Kabupaten Pati (A/S/H), Kabupaten Kudus (B/K/T), Kabupaten Jepara (C/V), Kabupaten Rembang (D/M), Kabupaten Blora (E/N), Kabupaten Grobogan (F/P), Kecamatan Cepu (N/Y)
R = eks Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banyumas (A/H/S/E), Kabupaten Cilacap (B/K/T/F), Kabupaten Purbalingga (C/L), Kabupaten Banjarnegara (D/M)
AA = eks Karesidenan Kedu: Kabupaten (B) dan Kota Magelang (A/H/K/S), Kabupaten Purworejo (C/L/V), Kabupaten Kebumen (D/M/W), Kabupaten Temanggung (E/N), Kabupaten Wonosobo (F/P/Z)
AB = DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta (A/H/F), Kabupaten Bantul (B/G), Kabupaten Gunung Kidul (D/W), Kabupaten Sleman (E/N/Y/Q/Z/U), Kabupaten Kulon Progo (C)
AD = eks Karesidenan Surakarta: Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo (B/K/T), Kabupaten Boyolali (D/M), Kabupaten Sragen (E/N/Y), Kabupaten Karanganyar (F/P), Kabupaten Wonogiri (G/R), Kabupaten Klaten (J/C/L/V)

Contoh: AD 1234 CB, AD 1234 CK, dan AD 1234 CT merupakan Plat Nomor Kendaraan Bermotor dari Kabupaten Sukoharjo.


Jawa Timur

L = Kota Surabaya
M = eks Karesidenan Madura: Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan
N = eks Karesidenan Malang: Kabupaten (D-J) dan Kota Malang(A-C dan E), Kabupaten (L-N) dan Kota Probolinggo (P-R), Kabupaten (S,U) dan Kota Pasuruan (V,X), Kabupaten Lumajang (W-Z), Kota Batu (K)
P = eks Karesidenan Besuki: Kabupaten Bondowoso (A-D), Kabupaten Situbondo (E-H), Kabupaten Jember(K-T), Kabupaten Banyuwangi (U-Z)
S = eks Karesidenan Bojonegoro: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang
W = Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik
AE = eks Karesidenan Madiun: Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan (W / X / Y / Z)
AG = eks Karesidenan Kediri: Kabupaten (D-J) dan Kota Kediri (A-C), Kabupaten (K-N) dan Kota Blitar (P-R), Kabupaten Tulungagung (S-T), Kabupaten Nganjuk (U-W), Kabupaten Trenggalek (Y-Z)


Catatan:
Daerah dengan kode wilayah Z sebelumnya memiliki kode wilayah D (eks Karesidenan Parahyangan)
Jombang memiliki kode wilayah S sejak tahun 2005, sebelumnya memiliki kode wilayah W
Daerah dengan kode wilayah W sebelumnya memiliki kode wilayah L (eks Karesidenan Surabaya)


Bali dan Nusa Tenggara

DK = Bali
DR = NTB I (Pulau Lombok: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah)
EA = NTB II (Pulau Sumbawa: Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten/Kota Bima)
DH = NTT I (Pulau Timor: Kabupaten/Kota Kupang, Kabupaten TTU, TTS, Kabupaten Rote Ndao)
EB = NTT II (Pulau Flores dan kepulauan: Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor)
ED = NTT III (Pulau Sumba: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur)


Kalimantan

KB = Kalimantan Barat
DA = Kalimantan Selatan
KH = Kalimantan Tengah
KT = Kalimantan Timur


Sulawesi

DB = Sulawesi Utara Daratan (Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)
DL = Sulawesi Utara Kepulauan (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sitaro)
DM = Gorontalo
DN = Sulawesi Tengah
DT = Sulawesi Tenggara
DD = Sulawesi Selatan
DC = Sulawesi Barat


Maluku dan Papua

DE = Maluku
DG = Maluku Utara
DS = Papua dan Papua Barat


Tidak digunakan

DF = Timor Timur (telah menjadi negara sendiri)


Sumber :
http://www.kaskus.co.id/thread/50dc339f8027cf7538000000/arti-kombinasi-huruf-dan-angka-pada-plat-nomor-kendaraan-bermotor

Tuesday, February 12, 2013

Aki : Umur, Tanda Soak dan Perawatan


Aki mobil mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

Aki memiliki masa kerja dimana secara umum usia pakai aki adalah 1-2 tahun. Ada juga yang menyatakan bahwa Umur aki mobil berkisar antara 3 hingga 5 tahun. Setelah itu biasanya aki tak lagi bisa menyimpan listrik. Aki di desain untuk memiliki lebih dari 200 rotasi kehidupan. Setiap hari atau setiap start kendaraan menghabiskan 1 rotasi kehidupan. Jika dirawat dengan baik dan di-charge secara teratur, maka aki mobil dapat bertahan selama 5 tahun. 

Daya aki juga akan habis dengan sendirinya saat mobil dibiarkan berada dalam cuaca sangat panas tanpa menghidupkan mesin setidaknya sekali setiap 48 jam.

Anda dapat men-charge aki mobil yang mati dengan menghubungkan ke terminal aki kendaraan yang berjalan atau dengan menggunakan charger portabel.

Sementara aki mobil yang mati (kering) tidak akan merusak aki, namun hal ini berpotensi memperpendek masa pakai.

Untuk memastikan aki mobil Anda berumur panjang, periksa kondisi aki secara berkala dan lakukan perawatan kendaraan anda 1-2 bulan sekali.

Cara memperpanjang atau memaksimalkan usia aki : 

1. Periksalah selalu ketinggian air aki, jangan sampai kekurangan karena akan menyebabkan sel cepat korosi, panas dan melengkung apabila tidak terendam air aki. Dan bila perlu penambahan air aki, tambahkan pada pagi hari ketika mesin belum dihidupkan. 



2. Jaga terminal (kutub) aki agar selalu kencang dan apabila ada semacam serbuk putih yang menutupi terminal aki bisa dihilangkan dengan disiram air panas.


3. Tempatkan aki pada dudukan yang sudah disediakan dan kencangkan pengait secukupnya. 

4. Hindari memakai asesories mobil yang membutuhkan daya besar. 

5. Sebelum mobil dipakai sebaiknya dipanaskan 2-3 menit dulu, dan jika hendak mematikan mesin, matikan dulu semua pencatu daya listrik (lampu, ac, audio, wiper dll) kemudian setelah 2-3 menit baru matikan mesin. 

6. Periksa selalu sistem pendinginan mesin, karena mesin yang terlalu panas akan mempengaruhi kinerja dan kondisi aki. Dan biasakan untuk membuka kap mesin barang sebentar pada saat parkir setelah mobil menempuh perjalanan panjang atau berat atau siang yang panas. 

7. Periksa juga sistem pengisian listrik, cara termudah adalah, kita hidupkan mesin, hidupkan semua asesories listrik, ac dan lampu besar lalu naikan RPM ke 2.000, perhatikan apakah terang lampu besar sama. Apabila tidak sama berarti ada masalah di pengisian atau bahkan di aki itu sendiri. 

8. Terakhir bila perlu, tambahkan bubuk EDTA (bisa dibeli di toko kimia) yang sudah dicampur dalam air accu murni dengan komposisi 600ml air aki dioplos dengan 25 gram EDTA. Larutan air aki murni yang sudah bercampur EDTA bisa digunakan untuk menambah air aki apabila air aki kurang dari batas maksimal. 

9. Ketika Anda tidak menggunakan mobil dalam jangka waktu lama, lepaskan koneksi terminal aki. Hal ini akan menghentikan berbagai aplikasi elektronik yang tetap menyala meskipun mesin dimatikan seperti jam atau beberapa fitur perangkat stereo.

Ada beberapa tanda aki mulai soak atau lemah.

1. Perhatikan fisik aki, jika menggembung tanda adanya elemen sel yang rusak karena air aki habis atau sudah sampai usia pakai. Bisa juga dikarenakan meningkatnya gas hidrogen akibat pengisian listrik yang berlebihan. Sebisa mungkin jangan menunda penggantian untuk menghindari aki meledak.



2. Mesin terasa pincang atau ndut-ndutan (untuk mesin injeksi) seperti kerusakan pada pengapian. Untuk mengetahui aki yang rusak, arahkan mobil ke dinding dan nyalakan lampu. Jika cahayanya redup, berarti kondisi aki sudah tidak bagus.

3. Mesin tak bisa dihidupkan, apalagi jika mobil sudah menginap lebih dari satu hari. Hal ini dikarenakan aki tak menyimpan listrik sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memutar dinamo starter.

4. Indikator yang biasanya terdapat di aki tidak bisa dijadikan tolok ukur yang akurat. Warna indikator tersebut belum tentu mewakili kondisi keenam sel. Biasanya indikator tersebut merupakan visualisasi kondisi sel tertentu. Jika sudah soak, maka aki tidak bisa disetrum ulang karena sel sudah tidak bisa dipakai lagi.

5. Adapun munculnya kerak putih pada kepala aki bukan indikasi soak. Kondisi tersebut merupakan akibat penguapan berlebihan yang menyusup lewat kutub terminal. Untuk menghilangkannya cukup disiram dengan air panas atau disikat dengan sikat kawat. Lakukan pengecekan berkala air aki jika sering muncul kerak.

Diolah dari berbagai sumber.

-----------------------------

Serupa dengan manusia, jika manusia tidak sering "dirawat dengan baik dan benar" maka mempercepat "soaknya" pikiran dan tindakan manusia

-----------------------------

Related Posts