Tuesday, October 31, 2023

Jenis Kopi Robusta di Indonesia yang Wajib Kamu Tau!

Tau nggak kalau Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi kopi robusta yang melimpah di dunia? Menurut Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada 2019 lalu, Indonesia menempati posisi ke-4 dalam barisan negara produsen kopi terbanyak di dunia.

Tapi, kamu juga perlu tahu kalau pencapaian yang besar ini nggak akan terjadi tanpa jerih payah para petani kopi Indonesia. Mereka tersebar di berbagai tempat di Indonesia dan dengan handalnya merawat setiap tanaman kopi robusta hingga melahirkan berbagai jenis kopi robusta yang sayang untuk dilewatkan. Berikut ini adalah berbagai macam jenis kopi robusta!


Kopi Robusta Lampung

Rupanya, pasokan kopi dari Provinsi Lampung termasuk salah satu yang paling tinggi di Indonesia, lho! Hal ini nggak dipungkiri karena tingginya minat akan kopi yang nikmat dan mudah didapatkan, seperti salah satu jenis kopi mereka, yakni kopi robusta Lampung.

Kopi ini punya aroma yang tegas, body atau tekstur yang utuh, serta rasa yang cukup smooth seperti sirup. Umumnya, karakter ini yang membuat jenis kopi robusta Lampung jadi salah satu pilihan yang cocok untuk kopi blend (dicampur dengan kopi arabika).

Bahkan, pabrik NESCAFÉ pun menyajikan karakter ini berpadu seimbang dengan Arabika Mandailing pada varian NESCAFÉ Nusantara. Tapi, kalau kamu lebih suka minum kopi robustanya aja, jangan khawatir karena rasa kopi robusta Lampung tentu tetap dapat memuaskan lidah kamu!


Kopi Robusta Temanggung

Kabupaten Temanggung terletak di wilayah Jawa Tengah dan merupakan salah satu penghasil kopi robusta di Indonesia. Rasa kopi robusta Temanggung ini disukai oleh banyak orang karena mirip seperti kopi moka; punya body yang utuh, serta aroma yang mirip tembakau.


Kopi Robusta Pupuan

Provinsi Bali dikenal sebagai produsen kopi Arabika Kintamani dengan rasa yang nikmat. Tapi, selain itu, ada juga kopi robusta asal Pupuan, Kabupaten Tabanan yang perlu kamu coba. Pasalnya, kopi ini punya aroma unik seperti cokelat yang dihasilkan dari metode penanaman campuran (polyculture) dengan tanaman kakao. 


Kopi Robusta Flores

Kalau menyeberang sedikit dari Pulau Dewata, kamu bakalan menemukan kepulauan yang indah lainnya, yakni Flores. Pulau ini pada umumnya sering memikat hati masyarakat karena terdapat Pulau Komodo serta tumbuhnya berbagai bunga dan tanaman yang eksotis.

Tapi, di antara tanaman-tanaman tersebut, tumbuh juga tanaman kopi robusta. Produksi Kopi Robusta Flores ini juga nggak kalah dengan jenis-jenis lainnya. Bahkan, banyak yang menyukai kopi satu ini karena rasanya yang punya sentuhan gandum dan kacang-kacangan!


Kopi Robusta Toraja

Pernah mendengar tentang kopi Arabika Toraja? Kopi asal Sulawesi Selatan ini cukup nge-hits di kalangan penikmat kopi single origin di seluruh dunia, lho! Namun, ternyata masyarakat Toraja nggak cuma produksi kopi arabika, tapi juga kopi robusta.

Kalau berbicara soal profil rasa kopi Robusta Toraja, kamu mungkin akan menggunakan beberapa kata-kata yang sama seperti saat sedang menilai rasa Arabika Toraja. Pasalnya, bisa jadi karena tumbuh di wilayah yang sama, Robusta Toraja punya sentuhan rasa yang mirip Arabika Toraja, yakni seperti kapulaga dan kayu manis (cinnamon).

Nah, itulah tadi berbagai macam jenis kopi robusta di Indonesia! Kesimpulannya, kopi robusta adalah jenis kopi yang dapat menjadi pilihan untuk kamu para pencinta kopi dengan rasa dan warna yang tegas atau yang mudah dipadukan dengan berbagai bahan lainnya demi menghasilkan secangkir sajian kopi yang nikmat.


Tapi, sebelum kamu berkreasi, jangan lupa untuk menggunakan NESCAFÉ Classic, ya! Kopi ini terbuat dari 100%  biji kopi robusta murni yang diproses dengan metode drying khusus untuk menghasilkan kopi instan yang mudah dan cepat larut, bahkan dengan air dingin sekalipun.


Sumber :

https://www.nescafe.com/id/artikel/jenis-kopi-robusta-di-indonesia

Apakah Benar Kopi Arabika Punya Rasa Buah?

06/06/2020, 17:17 WIB

Ada dua jenis biji kopi yang paling dikenal di dunia, yakni arabika dan robusta. Dua biji kopi ini punya perbedaan signifikan khususnya dari segi rasa. Proses Pengolahan William Heuw, owner Kopi Kangen mengatakan biji kopi arabika memiliki profil rasa yang lebih kuat dari sisi fruity (buah). 

Biji kopi arabika juga cenderung punya wangi bunga yang cukup kuat. Sementara biji kopi robusta punya karakteristik body yang tebal dan kuat, dengan rasa pahit. “Kalau bahasa orang-orang kopi itu disebutnya earthy. Kadang ada sedikit rasa dark chocolate karena pahitnya mirip,” ujar William pada Kompas.com, Kamis (4/6/2020). 

Tingkat keasamaan biji kopi arabika juga lebih tinggi daripada biji kopi robusta. Biji kopi arabika punya cita rasa yang lebih beragam. “Kalau robusta rasanya gitu-gitu aja. Paling kalau ditanam di tempat beda, lebih strong sesuai dari tanah mana, pulau mana, atau petani mana dari sisi pahit dan bodinya,” papar William. 

Berbeda dengan biji kopi arabika yang seringkali dianggap mendapatkan pengaruh tertentu sesuai dengan tanaman apa yang menjadi tanaman teduh mereka. Misalnya, arabika kintamani yang memberikan sugesti punya sedikit rasa jeruk karena tanaman teduhnya adalah pohon jeruk. 

Selain dari sisi cita rasa, body dari biji kopi arabika juga sebenarnya tak kalah kuat dari robusta. Namun, tergantung pada proses pemetikan dan roasting biji kopi itu sendiri. 

Rasa biji kopi robusta yang bisa dibilang tak seberagam arabika, rupanya dipengaruhi juga oleh Suplai robusta yang jauh lebih banyak daripada arabika. “Karena suplai arabika sedikit, harga sedikit lebih mahal. Sehingga orang-orang lebih suka mengulik arabika untuk cari cita rasa,” ujar William. 

Sementara biji kopi robusta punya suplai yang cukup banyak dan harga tidak terlalu mahal, maka kebanyakan orang tidak menggunakannya untuk mengulik cita rasa. Biji kopi robusta dengan rasa strong, digoreng hingga tingkat kematangan medium bahkan dark untuk kemudian jadi campuran untuk banyak merek kopi kekinian karena bisa memotong harga produksi.


Sumber :

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/06/171700775/apakah-benar-kopi-arabika-punya-rasa-buah-.


Mengapa Kopi Bisa Memiliki Rasa Buah?

Kopi merupakan tanaman yang sangat sensitif yang bisa terpengaruhi tanaman dekatnya.

Ahad 17 Jun 2018 04:49 WIB

Mungkin Anda pernah mencicipi atau mendengar kopi dengan rasa buah. Bukan rasa buah yang dominan, naun sebatas percikan rasa lain di samping rasa pahit yang paling mudah dikenali.

Mengapa bisa kopi itu memiliki rasa yang lain? Kok, Bisa orang-orang mengatakan ada rasa asam, manis, bahkan rasa buah-buahan lain, seperti jeruk atau cokelat. Inilah yang justru menjadi karakter kopi di setiap daerah yang berbeda.

Starbucks Indonesia Barista Championship 2016 Genoveva Fellicia menjelaskan, kopi merupakan tanaman yang sangat sensitif. Sehingga, tanaman kopi mudah terpengaruh rasanya oleh tanaman sekitar.

Ketika tanaman kopi tumbuh di wilayah yangdekat dengan tanaman jeruk, maka rasa biji kopi yang dihasilkan akan memilikirasa jeruk. Begitu pula dengan tanaman lainnya yang bisa mempengaruhi rasa biji kopi yang dihasilkan nantinya.

"Ini karena mereka berada di satu tanah yang sama. Saling berbagi mineral yang sama pula," ujar Fellicia.

Sebab itu, tidak aneh kalau kopi memiliki rasa yang berbeda-beda di tiap tempatnya. Ada yang cenderung asam, sedikit manis, dan karakter-karakter lainnya.

Mungkin bagi orang awam, kopi hanya memiliki rasa pahit saja. Fellicia menjelaskan, itu wajar sebab tidak semua orang memiliki pembendaharaan rasa yang kaya di otaknya.

Semakin orang itu sering merasakan rasa alami dari buah dan makanan, maka pembendaharaan rasanya pun akan semakin kaya. Dia pun akan bisa mengenali karakter-karakter dari rasa kopi yang ada meski samar. "Jadi pas minum dia bisa membayangkan, rasa asam yang dihasilkan tuh seperti dari buah apa ya, oh buah jeruk ini," ujar Fellicia mencoba mencontohkan.


Sumber :

https://ameera.republika.co.id/berita/pa7e51328/mengapa-kopi-bisa-memiliki-rasa-buah

Monday, September 25, 2023

Warung Kopi Jadul di Sidoarjo

Warung Kopi Jadul di Sidoarjo Usung Konsep Nongkrong Tanpa Gadget

Senin, 25 September 2023 18:01 WIB


Di era digital yang serba canggih ini, nongkrong bukan hanya sekadar gaya hidup, namun sudah menjadi kebutuhan terutama bagi masyarakat di kota besar seperti Sidoarjo.

Namun sayangnya, era digital seperti saat ini berdampak terhadap interaksi sosial warga perkotaan dengan lingkungan sekitarnya. Bahkan ketika nongkrong, tak jarang mereka sering kali sibuk dengan gadgetnya masing-masing, sehingga tak bertegur sapa dengan rekan semeja.

Menanggapi fenomena tersebut, sebuah warung kopi dengan konsep jadul di kawasan Gelora Delta Sidoarjo ingin mengembalikan fitrah sebenarnya dari kata 'nongkrong' yang notabene bertegur sapa, tukar pikiran dan bercengkerama dengan rekan semeja, bahkan semua pengunjung di warung tersebut.

Toko Kopi Sinar Abadi namanya. Sekilas, warung milik Wawan Klanting ini mirip dengan nama toko bangunan. Namun Wawan Klanting yang dulunya pernah fenomenal di zamannya tak mempermasalahkan hal itu.

"Gak masalah menurut saya, agar mudah diingat aja. Ada filosofi sebenarnya agar warungnya selalu bersinar dan abadi, gitu," ucap Wawan saat ditemui Ngopibareng.id di warungnya.

Suasana sederhana warung kopi zaman dulu sangat terasa di kedai kopi yang baru buka akhir Agustus tahun ini. Tak banyak di sediakan spot foto untuk pengunjung. Menurut Wawan, justru inilah uniknya warung kopi miliknya dibanding dengan cafe-cafe pada umumnya di kota besar. Beberapa ornamen barang jadul tampak menghiasi salah satu sudut ruangan.

"Karena memang konsepnya di sini lebih ke ayo ngobrol bareng pas ngopi. Lebih mengutamakan interaksi sosial dengan teman semeja yang jarang dijumpai di cafe modern," imbuhnya.

Selain suasana, menu yang di sediakan di sini juga jadul seperti es teh, es temulawak, es coklat, kopi susu, dan kopi butter. Sedangkan camilan di Toko Kopi Sinar Abadi ada pisang goreng, kentang goreng, mi goreng kampung, dan roti bakar srikaya butter.

"Sederhana tapi penuh kehangatan. Karena kembali lagi ke konsep awal, dinikmati nongkrongnya, dinikmati ngobrolnya," kata ayah dua anak ini.

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp13 ribu. Selain itu, lokasinya yang strategis dekat dengan pintu tol Sidoarjo membuat Toko Kopi Sinar Abadi ini mudah diakses dari mana pun, sehingga pas sebagai jujugan pengunjung dari semua kalangan.

"Sebelumnya juga ada cafe di Ketintang Surabaya dan Sukodono, Sidoarjo, tapi konsepnya modern. Nah, di sini ini cafe ketiga yang menurut saya unik. Meskipun sederhana dengan konsep jadul, ternyata lebih efektif meningkatkan interaksi sosial. Rencananya mau ada jamming session personel Klanting tapi belum dipastikan jadwalnya," tutup Wawan Klanting.


Sumber :

https://www.ngopibareng.id/read/warung-kopi-jadul-di-sidoarjo-usung-konsep-nongkrong-tanpa-gadget?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Sunday, September 24, 2023

Beda Kopi Arabika dan Robusta

Ini Beda Kopi Arabika dan Robusta, Enak Mana?

- Senin, 18 September 2023 | 09:08 WIB

 Kopi jenis arabika dan robusta merupakan dua jenis kopi paling populer di gerai kopi di Indonesia dan memiliki sejumlah perbedaan menurut barista profesional Zikri Mubarak.

“Dari aromanya sebenarnya udah ketahuan. Kalau kopi robusta lebih strong (kuat), cuma kalau arabika lebih light,” kata Zikri saat ditemui dalam acara bincang-bincang bersama di Anjungan Sarinah Jakarta Pusat pekan ini.

Selain dari aroma, kedua jenis kopi tersebut memiliki perbedaan dari rasa yang dihasilkan. Menurut Zikri, kopi arabika terasa lebih asam dibandingkan dengan kopi robusta.

Berbeda dengan kopi arabika, rasa yang dihasilkan kopi robusta terasa lebih kuat dan pahit dengan aftertaste yang mirip kacang tanah. Hal ini karena robusta memiliki kadar kafein yang lebih tinggi dibanding arabika.

“Robusta itu strong kopi aja, kopi forward kurang lebih,” kata Zikri.

Untuk jenis arabika, kopi tersebut cenderung terasa manis dan ringan. Beberapa jenis arabika bisa memiliki aftertaste yang manis dengan aroma lebih lembut serta sedikit asam karena tingkat keasaman biji kopi arabika lebih tinggi dibanding robusta.

Selain dari aroma dan rasa, kopi jenis arabika dan robusta dapat dibedakan dengan melihat bentuk biji kopinya. Biji kopi robusta memiliki bentuk yang cenderung bundar, sedangkan biji kopi arabika cenderung lonjong.

Dari sisi harga, harga biji kopi arabika lebih mahal daripada biji kopi robusta. Hal ini karena perawatan pohon kopi robusta relatif lebih mudah dibanding arabika.

Pohon kopi robusta dapat melindungi diri dengan baik dari serangan serangga karena kadar kafeinnya yang tinggi serta tidak memerlukan banyak air.

Berbeda dengan pohon kopi robusta, pohon kopi arabika cenderung lebih rapuh dan dapat dirusak serangga, sehingga membuat biji kopi arabika lebih mahal dibandingkan kopi robusta.

Zikri pun memberikan tips mengolah kopi robusta dan arabika yang memiliki ampas agar rasa yang dihasilkan lebih maksimal. Dengan merebus biji kopi yang sudah dihaluskan bersama rebusan air, kopi akan terasa lebih pekat dan kuat, sehingga cocok dinikmati bagi orang-orang yang menyukainya.

“Untuk kopi yang ada ampasnya, bisa diolah dengan cara digodok selama 5 menit. Pakai temperatur medium to high agar aroma dan rasanya lebih pekat,” kata Zikri.


Sumber :

https://www.koran-gala.id/gala-ragam/58710198287/ini-beda-kopi-arabika-dan-robusta-enak-mana#google_vignette

Sunday, August 20, 2023

Red Coffee Sidoarjo

Suasana Kafe Tak Sekadar Hiasan, Sejenak Bersantai di Red Coffee Sidoarjo

Senin, 21 Agustus 2023 05:19 WIB

Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, cuaca Sidoarjo, Jawa Timur panas seperti biasanya. Pada Rabu, 9 Agustus 2023, suasana siang itu sepi di Red Coffee yang berada di kawasan Buduran. Beberapa kali bel di meja kasir dibunyikan sambil menanti pengelola kafe.

Sejenak bersantai kala siang ingin rasanya menikmati kopi susu gula aren dan panekuk. Dilihat dari daftar menunya kocek 30 ribu cukup untuk membayar dua menu itu.

“Nuansa alam vibes-nya beda. Kalau tembok di kanan dan kiri bikin jenuh,” kata Redi, pemilik Red Coffee and Plants kepada Tempo. Luas kafe ini panjangnya 20 meter, lebar 10 meter. Cukup luas untuk tempat bersantai sambil menikmati makanan ringan dan minum kopi.

Redi yang juga barista di kafe itu menuturkan, memelihara tumbuhan di Red Coffee tak semata hiasan. Misalnya, tanaman ginseng cukup banyak. Redi memanfaatkan tanaman itu untuk bahan masakan menu Red Coffee.

“Daunnya digunakan sebagai sayur untuk menu mi nyemek,” tuturnya.

Kopi susu gula aren dan panekuk sudah tersaji. Sebelum bersantap, pandangan tertuju ke sudut belakang kafe. Di sana tampak teduh dan terasa berangin. Rasanya nyaman untuk menikmati hidangan ini di sana.


Beragam suasana kafe

Warga perkotaan makin membutuhkan tempat yang nyaman untuk bekerja dan bersantai. Dikutip dari publikasi Perancangan Interior Kafe, Edukasi dan tempat Wisata di Surabaya, munculnya tempat hiburan seperti kafe dilandasi dari pola kehidupan masyarakat perkotaan butuh tempat bersenang-senang.

Banyaknya kafe membuat persaingan dari segi desain hingga menu kopi yang disajikan. Kafe tak sekadar menawarkan rasa dari berbagai menunya, tapi juga menawarkan visual untuk memikat minat pengunjung.

Setiap kafe terus mencari model yang disukai pasar. Beberapa gaya kafe yang populer saat ini seperti konsep minimalis, vintage, shabby chic, alam, dan desain kontemporer.

Red Coffee and Plants di Buduran salah satu kafe yang menawarkan suasana alami, karena banyaknya tumbuhan di sana. Redi mempertimbangkan tata letak kursi dan meja di luar ruangan, tapi tetap beratap dengan penyangga kayu dan bambu.

Redi mafhum mengenai kelebihan dan tantangan dari konsep kafenya itu. “Kelebihannya bisa membuka kafe dengan biaya yang tak terlalu besar. Pengunjung juga banyak yang menyukai konsep ini,” katanya.

Tantangannya sudah pasti, kata dia, soal perawatan tanaman. Ia harus memelihara banyak tanaman yang harus rutin dipantau kesuburannya. Belum lagi ketika daun-daun berjatuhan di lingkungan kafe.

“Daun dari tanaman yang gugur disapu, ketika akan buka dan malam sebelum kafe tutup,” tuturnya. Sering pula harus mengerahkan ekstra tenaga jika banyak puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengunjung.


Kafe dengan suasana banyak tanaman

Kafe dengan konsep suasana alam tak hanya menyegarkan mata. Laporan penelitian Real Foliage Plants as Visual Stimuli to Improve Concentration and Attention in Elementary Students, jika bekerja di tempat yang banyak tanaman bermanfaat mempertajam konsentrasi, meredakan stres dan kecemasan.

Dikutip dari artikel Why We Need More Nature at Work: Effects of Natural Elements and Sunlight on Employee Mental Health and Work Attitudes tanaman hijau membantu tubuh merasa rileks. Tumbuhan hijau membantu mengubah suasana ruangan atau bagian luar menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai. Lingkungan yang banyak tanaman juga bermanfaat memperbaiki suasana hati.


Sumber :

https://travel.tempo.co/read/1762015/suasana-kafe-tak-sekadar-hiasan-sejenak-bersantai-di-red-coffee-sidoarjo

Friday, July 21, 2023

Espreso Dapat Mengurangi Risiko Alzheimer

Peneliti Sebut Konsumsi Espreso Dapat Mengurangi Risiko Alzheimer

Jumat, 21 Juli 2023

Peneliti dari University of Verona di Italia menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak lengkap espreso dapat menghambat agregasi protein atau yang terkait dengan alzheimer.

Melansir Antara, dikutip dari Medical Daily, pada Jumat (21/7/2023), para peneliti awalnya meneliti komposisi molekuler dari ekstrak kopi espreso dan mengidentifikasi komponen utamanya. Mereka kemudian melakukan eksperimen in vitro dan in-cell untuk mengevaluasi dampak kopi pada bagian otak.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa seluruh ekstrak kopi, kafein, dan genistein memiliki sifat biologis dalam mencegah aktivitas agregasi, kondensasi, dan pembenihan di wilayah atau yang berulang.

Senyawa espreso tidak hanya mencegah penumpukan tetapi juga mampu mengikat fibril yang telah dibentuk sebelumnya. Dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak espreso dan dengan peningkatan senyawa kafein atau genistein, fibril menjadi lebih pendek. Efek paling dramatis ditemukan dengan penggunaan ekstrak espreso lengkap.

Pada penderita alzheimer, penumpukan fibril di otak akan mulai menunjukkan gejala seperti kehilangan ingatan, penilaian buruk, pengembaraan, dan perubahan suasana hati. Mencegah penumpukan adalah kunci untuk mengurangi risiko alzheimer.

Sekadar diketahui, espreso adalah minuman kopi dengan motede tertentu yang berasal dari Italia. Metodenya dengan menuangkan air matang melewati kopi yang ditumbuk halus lalu ditekan dengan alat. Ini adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan menjadi dasar dari banyak jenis kopi termasuk espreso martini.

Peneliti berharap penelitian ini akan membuka jalan untuk merancang senyawa bioaktif yang dapat bekerja melawan penyakit neurodegeneratif, termasuk alzheimer.


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/senggang/2023/peneliti-sebut-konsumsi-espreso-dapat-mengurangi-risiko-alzheimer/#google_vignette

Related Posts