Tuesday, September 28, 2021

7 Cafe Outdoor di Surabaya Selatan

7 Cafe Outdoor di Surabaya Selatan, Ada Revolusi Ngopi 

19/09/2021, 22:13 WIB 

Kafe sering kali menjadi salah satu pilihan untuk tempat bertemu atau bekerja. Hal itu karena suasana kafe yang mendukung sehingga membuat para pengunjung menjadi nyaman. Salah satunya adalah kafe outdoor. 

Kafe dengan fasilitas area outdoor sering kali dipilih oleh sebagian orang untuk bisa merasakan udara lebih nyaman. 

Di Surabaya, ada banyak kafe outdoor yang bisa kamu kunjungi. Salah satunya, yang berada di daerah Surabaya Selatan. Kompas.com merangkum ada delapan cafe outdoor di Surabaya Selatan yang cocok untuk nongkrong di ruang terbuka. 


1. Revolusi Ngopi 

Kafe outdoor di Surabaya Selatan yang bisa kamu kunjungi pertama ini berada di Jalan Bawean Nomor 42, Ngagel, Wonokromo, Surabaya. Buka dari pukul 09.00-22.00 WIB. 

Di sini, kamu bisa menikmati aneka menu minuman kopi dan non kopi dengan harga mulai dari Rp 15.000. Kamu bisa nongkrong sekaligus menikmati udara nyaman di bawah pohon rindang yang bisa membuat pikiran menjadi fresh. 


2. OKUI Kopi 3.0 

OKUI Kopi 3.0 berlokasi di Jalan Bawean No.37, Ngagel, Wonokromo, Surabaya. Buka dari pukul 13.00-21.00 WIB. OKUI Kopi 3.0 juga merupakan kafe bertemakan outdoor yang bisa kamu singgahi bersama teman. 

Menjual aneka menu minuman signature, coffee base, dan non-coffee yang menyegarkan. Harganya mulai dari Rp 10.000. Selain nongkrong, kamu juga bisa berfoto ria karena ada spot foto keren yang bisa kamu gunakan jadi latar foto. 


3. Arung Senja 

Arung Senja menawarkan fasilitas area indoor atau outdoor. Selain bisa menikmati aneka menu kopi kekinian, kamu juga bisa mencoba aneka menu makanan mengenyangkan yang menjadi andalan. Salah satunya ada mac n cheese dengan harga Rp 25.000 saja. 

Tak hanya itu, ada aglio olio, nasi betutu, arung senja platter yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 25.000. Lokasinya berada di Jalan Ketintang Selatan IX Blok AD Nomor 1, Karah, Jambangan, Surabaya. Buka dari pukul 10.00-20.00 WIB. 


4. Kota Kami Surabaya Coffee 

Kota Kami Surabaya Coffee menawarkan aneka menu kopi kekinian yang cukup beragam. Mulai dari espresso base, manual brew, hingga es kopi susu. Harga yang dibanderol juga cukup terjangkau mulai dari Rp 24.000. 

Kamu bisa singgah untuk bercengkerama bersama teman lama sambil menikmati udara di luar. Lokasinya berada di Jalan Mayjen Sungkono Nomor 151, Dukuh Pakis. Buka dari pukul 08.00-23.00 WIB. 


5. Rolag Kopi 

Rolag Kopi berlokasi di Jalan Karah Nomor 6, Karah, Jambangan, Kota Surabaya. Buka dari pukul 10.00-20.00 WIB. Di sini, kamu nongkrong di area outdoor dengan sajian minuman dan makanan yang lebih beragam. 

Misalnya saja, aneka ice cream dengan berbagai rasa dengan harga Rp 15.000. Kamu juga bisa memesan aneka menu masakan berat seperti kwetiau goreng, nasi gila, dan masih banyak lagi. 


6. De’Oak Garden 

Selain jadi tempat nongkrong outdoor bersama teman, De’Oak Garden juga bisa dijadikan tempat makan bersama keluarga. Pasalnya, di sana kamu bisa memesan menu makan mengenyangkan seperti pasta rawon, nasi goreng kluwek, buto ijo pasta, hingga chicken katsu curry. 

Lokasinya berada di Jalan Karah Nomor 6, Karah, Jambangan, Kota Surabaya. Buka dari pukul 10.00-20.00 WIB. 


7. Cafe Rooftop Mibimibi 

Cafe Rooftop Mibimibi berlokasi di Jalan Petemon 3 Nomor 136 Petemon, Sawahan. Buka dari pukul 15.00-23.00 WIB. Kamu bisa menikmati suasana outdoor di rooftop yang membuat momen nongkrong bersama teman tak terlupakan. 

Ada banyak aneka menu makanan dan minuman yang bisa kamu pesan. Salah satunya, aneka menu salad, camilan seperti kentang dan tahu krispi dengan harga mulai dari Rp 12.000.


Sumber :

https://www.kompas.com/food/read/2021/09/19/221300575/7-cafe-outdoor-di-surabaya-selatan-ada-revolusi-ngopi?page=all.

Tuesday, September 21, 2021

Secangkir Kopi Dalam Metromini

Sensasi Menyesap Secangkir Kopi di Dalam Metromini yang Terparkir

22 Sep 2021, 06:30 WIB

Metromini yang dulu hilir mudik mengejar setoran kini harus dipensiunkan karena tak lagi layak jalan. Namun, situasi itu mendatangkan ide bagi Jimmy Silaen untuk membuka kedai kopi memanfaatkan Metromini bekas.

Jimmy memarkirkan kendaraan yang khas dengan warna oranye-biru itu di kawasan Jatiwarna, Bekasi. Para penikmat kopi bisa menikmatinya sambil mengenang masa-masa menumpang Metromini yang kerap disesaki penumpang.

"Orang biasanya coffee shop, ini kita coffee bus," ujar Jimmy, pemilik kafe MetroKini kepada Liputan6.com, Senin, 20 September 2021.

MetroKini dibuka sejak Maret 2021. Jimmy ingin kedai kopinya sekaligus menjadi wadah bagi para seniman untuk tetap berkarya. Meski begitu, ia tetap membuka tempatnya untuk beragam kalangan dan usia.

"Misalnya saya ingin bikin puisi di atas metro bisa nggak? Ya silakan. Saya tunggu respon-respon kayak gitu sebenarnya. Nggak yang hal-hal biasa, justru saya akan welcome ke hal-hal yang out of the box sesuai dengan konsep MetroKini," ujar pria lulusan IKJ tersebut.

"Jadi klop gitu, kita out of the box, monggo yang out of the box (menggunakan MetroKini)," tambahnya.

Jimmy menuturkan awalnya, hendak membuka kedai kopi sekaligus tempat pangkas rambut. Ia menyebutnya sebagai Coffee and Barber Bus. Moda transportasi di Ibu Kota ingin dimanfaatkannya sebagai properti kedai, tidak semata Metromini. 

"Semua hal yang berkaitan dengan transportasi jakarta, ada bajajnya, ada becaknya, yang legend-nya di satu tempat gitu," ungkap Jimmy.

Namun, ia baru berhasil mendirikan satu unit bus untuk operasional kafe. Setiap satu atau dua bulan sekali, tata letak kafe pun akan diubah untuk menciptakan suasana yang berbeda setiap kali pengunjung datang ke MetroKini.


Tak hanya dekorasi tempat saja, nama menu makanan dan minuman di MetroKini juga mengandung unsur MetroMini. Misalnya, S.75 Kasus, yang menjadi minuman kopi andalan di tempat itu. S.75 merupakan salah satu trayek MetroMini dengan rute Blok M-Pasar Minggu, sedangkan Kasus adalah nama campuran kopi Gayo dan Pagaralam.

Harga menu di kafe ini relatif terjangkau. Para pengunjung dapat menikmati minuman berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu. Untuk harga makanan berkisar antara Rp 13 ribu sampai Rp 20 ribu.

"Murah meriah, dengan ongkos Rp50 ribu, udah makan berat, sudah dapat snack, sudah dapat kopi, sudah dapat minum. Kopi Kasus kita aja cuman Rp16 ribu," ujar Jimmy.


Pegawai membuat makanan di kafe yang menggunakan angkutan metromini di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/4/2021). Kafe ini berinovasi di tengah pandemi COVID-19 dengan menggunakan armada metromini yang sudah tidak terpakai sebagai tempat makan pengunjung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jimmy mengakui bahwa MetroKini belum tersertifikasi CHSE yang direkomendasikan oleh Kemenparekraf sebagai jaminan penerapan protokol kesehatan dan keberlanjutan yang ketat dan disiplin. Alasannya, ia masih fokus mengembangkan fasilitas kafe.

Namun, ia mengklaim protokol kesehatan diterapkan di sini, baik kepada karyawan maupun pelanggan. Penggunaan masker dan menjaga jarak terus menerus diingatkan kepada pelanggan. Kafe juga akan didesinfeksi setiap sebelum kafe dibuka maupun setelah jam operasional berakhir.

MetroKini yang terletak di Jl. Arteri Tol Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat ini, beroperasi setiap Selasa--Minggu, pukul 15.00--22.00 WIB. Untuk pengelolaan limbah, MetroKini hanya mengandalkan jasa angkut sampah yang beroperasi di daerah setempat dan diambil setiap malam. Tidak ada penjelasan soal bagaimana pemilahan atau pendaurulangan sampah. 


Sumber :

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4663663/sensasi-menyesap-secangkir-kopi-di-dalam-metromini-yang-terparkir

Monday, September 20, 2021

Kopi Indonesia di Pameran Coffex Istanbul

Kopi Indonesia Curi Perhatian di Pameran Coffex Istanbul

Ahad 19 Sep 2021 09:05 WIB

Kopi Indonesia Curi Perhatian di Pameran Coffex Istanbul. Petani memanen kopi Robusta di perladangan Desa Mentisari, Candiroto, Temanggung, Jateng, Senin (9/8/2021). Hasil panen kopi Robusta pada puncak musim panen Juli - Agustus tahun ini meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan harga jual berkisar Rp5.000 - Rp6.500 per kilogram biji basah.

Kopi Indonesia sukses menarik perhatian pengunjung dan pelaku usaha sejak hari pertama penyelenggaraan Coffex Istanbul 2021 yang berlangsung pada 15-18 September 2021.

Berpartisipasi sebagai Focus Country dalam acara tersebut, KJRI Istanbul dalam rilisnya mengatakan telah memfasilitasi empat pelaku usaha perkopian Indonesia, yaitu Java Preanger Lestari Mandiri, Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI) Turki, Entur Coffee, dan Ephraim Coffee Indonesia.

Delegasi Kementerian Pertanian Indonesia dan Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat turut hadir mendukung Pavilion Indonesia. Para peserta di Pavilion Indonesia tersebut menampilkan lebih dari 20 kopi khas Indonesia yang memiliki cita rasa yang beragam serta beberapa produk teh dan gula merah.

Beberapa dari kopi Indonesia, seperti Luwak Coffee, Java Preanger, Honey Coffee, Temanggung Robusta, Bogor Paseban Robusta, Java Ijen, Bali Belantih Kintamani, Sumatera Arabika Gayo, Lombok Arabica dan Robusta, Java Mekar Wangi dan Java Orange sukses merebut perhatian pengunjung dan pemburu biji kopi internasional selama pameran tersebut.

Konjen RI di Istanbul Imam As’ari menekankan bahwa tahun ini merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam Coffex Istanbul 2021 dan langsung menjadi Focus Country. Menurut KJRI, pasar kopi Turki menjanjikan dan terus menunjukkan peningkatan.

“Ragam varian kopi dari Jawa, Sumatera dan beberapa jenis kopi Indonesia lainnya sudah masuk di pasar Turki, namun belum dikenal sebagai kopi Indonesia. Potensi pasar inilah yang sedang ditembus oleh KJRI Istanbul,” ungkap pernyataan itu.

KJRI menekankan bahwa untuk merebut pasar kopi di Turki, salah satu strategi yang digunakan adalah memperkenalkan kopi Indonesia dengan tradisi kopi Turki yang sangat khas dan sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari warga Turki. Dari pertemuan Business to Business (B to B) di hari pertama antara pebisnis kopi Turki dan internasional dengan peserta di Pavilion Indonesia, dicapai sejumlah komitmen pembelian, termasuk pengiriman 30 kontainer kopi atau sekitar 600 ton biji kopi Robusta NTB ke Mesir.

Salah seorang pengusaha kopi Turki juga menyampaikan minat untuk membuka kafe khusus kopi khas Indonesia bekerja sama dengan salah satu peserta pameran dari Indonesia. Sebagai bagian dari pengenalan dan edukasi tentang Indonesia dan keunggulan biji kopi Indonesia, juga diselenggarakan seminar mengenai Kopi Indonesia yang diisi oleh Bapak Antarjo Dikin, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI dan penampilan pencak silat dan tari Bali oleh sanggar-sanggar binaan KJRI Istanbul.


Sumber :

https://www.republika.co.id/berita/qznshf366/kopi-indonesia-curi-perhatian-di-pameran-coffex-istanbul

Sunday, September 19, 2021

Kopi Nusantara

Kopi Nusantara, Primadona di Negeri Sendiri

19 Februari 2021

Kuliner menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang terus tumbuh dengan pesat. Bahkan, kuliner dikategorikan sebagai industri yang abadi. Sebab, kuliner bukan lagi sekadar kebutuhan, namun sudah menjadi gaya hidup. Salah satu subsektor kuliner yang sedang tumbuh dengan pesat, bahkan menjadi gaya hidup baru masyarakat adalah kopi nusantara.

Kopi nusantara menjadi salah satu produk Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat dan luar biasa. Hal ini tentu saja karena kepopuleran kopi nusantara yang terus meningkat setiap harinya, dan makin diminati masyarakat, baik secara nasional maupun mancanegara. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 249.800 ton, dan tumbuh menjadi 314.400 pada 2018. Diharapkan, pada 2021 konsumsi kopi naik hingga 370.000 ton.

Meningkatnya jumlah konsumsi kopi nasional tentunya dibarengi dengan tingkat produksi kopi nusantara. Berdasarkan data BPS 2019, Indonesia berhasil memproduksi kopi sebanyak 742.000 ton. Dari total keseluruhan kopi nusantara tersebut, wilayah Sumatera Selatan masih menjadi lumbung kopi terbesar di Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan berhasil memproduksi kopi sebanyak 184.168 ton, atau hampir setara dengan 25% produksi kopi nasional pada 2018. Di tahun yang sama nilai ekspor kopi nusantara berhasil mencapai Rp9,5 triliun.

Tak hanya itu, kopi nusantara juga mendapatkan aspirasi dari pecinta kopi secara global. Terbukti, Indonesia berhasil masuk sebagai salah satu produsen biji kopi terbesar ke-4 di dunia (2019). Dengan jumlah rata-rata kopi nusantara yang dihasilkan adalah sekitar 742 ribu ton. Menariknya, pertumbuhan ekspor kopi nusantara terus berlanjut pada periode Januari hingga April 2020 sebesar 1,34%, menjadi 158.780 ton, jika dibandingkan periode yang sama pada 2019.


Kebiasaan Ngopi Orang Indonesia

Melihat geliat produksi kopi nusantara, primadona di negeri sendiri tidak mengherankan kuliner yang menjadi subsektor unggulan ekonomi kreatif dapat menjadi lokomotif kebangkitan industri kreatif Indonesia. Berbekal inovasi dari pelaku ekonomi kreatif serta pengembangan usaha yang mengikuti tren era digital, pelaku kuliner Indonesia siap bersaing di tengah ketatnya kompetisi di pasar lokal, regional, maupun global.

Sebagai contoh, ekonomi kreatif yang sedang tumbuh pesat di Indonesia saat ini adalah kedai kopi kekinian. Meski sebagian orang akan memilih menyeduh dan menikmati kopi sendiri di rumah, sebagian lain ada yang memilihngopi sambil berkumpul bersama rekan di kedai kopi.

Hal ini dikarenakan banyak fasilitas yang diberikan di kedai kopi. Selain tempat yang nyaman, sarana jaringan internet, hingga iming-iming potongan harga dari beberapa pihak juga menjadi pertimbangan. Dari hal sederhana inilah, kedai kopi kekinian menjamur di kota-kota besar di Indonesia.

Di balik banyaknya kedai kopi di Indonesia, ada satu hal yang menarik, yaitu kopi nusantara yang tetap jadi primadonanya. Sekarang banyak kedai kopi lokal yang turut menyajikan berbagai macam kopi nusantara. Hal inilah yang menjadikan tingkat konsumsi kopi nusantara di Indonesia terus naik selama lima tahun terakhir.

Pada 2014-2015 jumlah konsumsi kopi nusantara hanya sebesar 4.417 kantong, dan meningkat 4.550 kantong (2015-2016). Namun dalam periode 2018-2019 jumlah konsumsi kopi nusantara meningkat hingga mencapai 4.800 kantong berkapasitas 60 kg.

Tak hanya dalam negeri, kopi nusantara juga banyak diminati pecinta kopi dunia. Sebagai contoh, gerai kopi internasional Starbucks Reserve turut menyajikan berbagai jenis kopi nusantara di kedai mereka. Mulai dari kopi Toraja Sapan Village, kopi Jawa Barat, hingga kopi Bali yang ternyata meninggalkan cita rasa tersendiri bagi masyarakat dunia.


Jenis Kopi Nusantara Terpopuler di Indonesia

Berbicara tentang kopi nusantara, primadona di negeri sendiri tentunya kurang lengkap jika tidak mengetahui jenis kopi paling terkenal di Indonesia, bahkan dunia. Berikut beberapa jenis kopi nusantara yang biasanya dijajakan di kedai kopi.


Kopi Gayo

Kopi Aceh Gayo menjadi salah satu jenis kopi nusantara yang cukup populer, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Salah satu karakteristik dari jenis kopi nusantara ini adalah aroma yang kuat dan gurih, serta tingkat keasaman yang rendah.

Mengutip dari laman*Kompas.com, Co-Founder Shoot Me In The Head, sekaligus Licensed Q Arabica Grader, Cindy Herlin Marta menjelaskan, kopi Aceh Gayo adalah kopi nusantara yang paling banyak di ekspor Indonesia. Menariknya, biji kopi Aceh Gayo paling banyak diminati masyarakat Jepang.


Kopi Ciwidey

Kopi Ciwidey juga menjadi salah satu jenis kopi nusantara, primadona di negeri sendiri. Bahkan, kopi Ciwidey pernah mendapatkan predikat sebagai kopi termahal di Indonesia dan tercatat dalam rekor MURI 2017.

Saat lelang yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Pacific Coffee Conference di Jakarta pada 2017 silam, kopi Ciwidey dihargai Rp2.050.000/kg. Angka ini sangat mengejutkan banyak pihak, khusus pecinta kopi, karena harga kopi tertinggi pada lelang sebelumnya hanya sampai di angka Rp650.000/kg.

Salah satu alasan mengapa kopi Ciwidey layak dihargai mahal adalah karena rasa dan aromanya yang unik. Kopi Ciwidey memiliki rasa yang cenderung manis saat diminum. Rasa tersebut didapat setelah melewati proses yang cukup panjang demi mendapatkan biji kopi nusantara yang berkualitas.


Kopi Toraja

Tak kalah nikmat dari jenis kopi sebelumnya adalah kopi Toraja, yang popularitasnya bukan hanya di nusantara namun hingga mancanegara. Hal ini berkat rasa kopi Toraja yang unik dibandingkan dengan jenis kopi nusantara lainnya.

Keunikan dari kopi Toraja didapat dari perpaduan rasa coklat, tembakau, dan karamel di tiap seduhan kopinya. Tekstur dari kopi Toraja dikenal sangat halus dan harum, sehingga akan membuat setiap orang yang meminumnya menjadi lebih rileks.


Kopi Mandailing

Kopi Mandailing merupakan kopi jenis arabika yang ditanam di daerah Mandailing Natal, perbatasan Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Tidak hanya cocok dan populer di kalangan masyarakat Indonesia, kopi Mandailing juga menjadi primadona bagi orang Eropa. Hal ini disebabkan kopi Mandailing memiliki cita rasa yang lezat, kekentalan yang cukup tinggi, namun tingkat keasaman yang rendah.

Selain itu, kopi Mandailing memberikan sentuhan rasa yang unik di lidah. Rasa agak pedas, namun tetap bersahaja. Tidak mengherankan, hingga saat ini kopi Mandailing berhasil menarik perhatian pecinta kopi di banyak negara, seperti Jepang, Eropa, hingga Amerika Serikat.


Sumber :

https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Kopi-Nusantara%2C-Primadona-di-Negeri-Sendiri

Tradisi Minum Kopi di Aceh

Tradisi Minum Kopi yang Menjadi Gaya Hidup di Aceh

Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia.

Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari kopi. Karena itulah, kedai kopi akan banyak kita temui di berbagai pelosok negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Baik siang maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk bersantai minum kopi.

Tidak terbatas dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, miskin maupun kaya, semua berbaur tanpa sekat-sekat pembatas. Bisa dikatakan, kopi ibarat nafas bagi orang Aceh yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka sejak zaman kesultanan Aceh.

Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda hingga sekarang, setidaknya ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan Gayo. Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee Kareng.

Sementara, kopi Gayo yang termasuk jenis Kopi Arabika di pasar dunia termasuk kelas kopi premium. Kedua jenis kopi inilah yang mengharumkan nama Aceh sebagai salah satu produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40% pasar dalam negeri.

Khusus untuk Kopi Ulee Kareng, bisa dikatakan hampir semua kedai kopi di Banda Aceh menyuguhkan kopi produksi daerah ini. Proses pengolahan bubuk kopi di kedai-kedai kopi ini menyimpan keunikan tersendiri.

Bubuk kopi tidak sekedar diseduh dengan air panas tetapi dimasak, sehingga aroma dan citarasa kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak ini kemudian mengalami beberapa kali proses penyaringan menggunakan saringan berbentuk kerucut.

Di kedai-kedai kopi ini, umumnya kopi ditawarkan dalam tiga variasi penyajian, yaitu kopi hitam, kopi susu dan sanger. Kopi hitam dan kopi susu mungkin sudah sering kita temui di daerah-daerah lain di Indonesia, tapi Sanger adalah racikan yang khas dan orisinil dari Aceh.

Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari Sanger adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan membuat keharuman dan citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian dikocok hingga berbusa.

Meskipun zaman telah berubah, budaya minum kopi di tengah masyarakat Aceh tetap terjaga. Tradisi ini tetap menurun hingga ke generasi muda mereka saat ini. Yang membuatnya berbeda, saat ini kenyamanan dan fasilitas yang ditawarkan pengelola ikut menentukan ramai tidaknya suatu kedai kopi di Banda Aceh. Kini, tata ruang yang nyaman dan fasilitas internet hotspot (wifi) gratis umumnya menarik lebih banyak kalangan muda untuk betah berlama-lama di kedai kopi.

Meski demikian, bagi mereka yang benar-benar penikmat kopi tulen, warung yang sederhana namun menyajikan salah satu racikan kopi terbaik di Aceh seperti Kedai Solong di Ulee Kareng, tetap menjadi tujuan nomor satu saat bertandang ke Banda Aceh.


Sumber :

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/tradisi-minum-kopi-yang-menjadi-gaya-hidup-di-aceh/

Wednesday, September 15, 2021

Minum Kopi Bikin Tubuh Lemas?

Minum Kopi Kadang Bisa Bikin Tubuh Lemas, Penyebabnya Gula Darah

16 September 2021, 09:19:50 WIB

Minum kopi bisa menjadi pembangkit mood atau moodbooster karena kandungan kafein di dalamnya. Tetapi, kafein juga dapat mempengaruhi masing-masing orang secara berbeda, tergantung pada kebiasaan konsumsi kopi.

Profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di University of Washington Mark Stein mengatakan kafein dalam jangka pendek memang membantu memberikan perhatian dan kewaspadaan. Kafein membantu beberapa tugas kognitif, dan membantu meningkatkan energi.

“Tetapi efek kumulatif atau dampak jangka panjang memiliki efek sebaliknya,” katanya seperti dilansir dari Seattle Times, Kamis (16/9).

Bagian dari efek paradoks kafein dihasilkan dari apa yang oleh para peneliti disebut sebagai tekanan tidur. Sehingga memicu rasa kantuk seiring berjalannya hari.

“Sejak kita bangun, tubuh kita memiliki jam biologis yang mendorong kita untuk kembali tidur di kemudian hari,” katanya.

Seorang ahli saraf di Universitas Johns Hopkins yang mempelajari tidur, Seth Blackshaw, mengatakan para peneliti masih mempelajari tentang bagaimana tekanan tidur terbentuk di dalam tubuh. Akan tetapi sepanjang hari, sel dan jaringan kita menggunakan dan membakar energi dalam bentuk molekul yang disebut adenosin trifosfat, atau ATP.

Saat ATP itu dikeluarkan, sel kita menghasilkan bahan kimia yang disebut adenosin sebagai produk sampingan. Adenosin itu terus mengikat reseptor di otak, membuat kita lebih mengantuk.

Secara kimiawi, memang kafein terlihat cukup mirip dengan adenosin. Akibatnya, kafein bekerja untuk menekan sementara tekanan tidur, membuat kita merasa lebih terjaga. Tapi sementara di satu sisi, adenosin terus menumpuk di dalam tubuh.

“Begitu kafein habis, maka kita mendapatkan tekanan tidur yang sangat tinggi, dan Anda harus membayarnya kembali,” kata Blackshaw.

Faktanya, satu-satunya cara untuk meredakan dan mengatur ulang tingkat tekanan tidur yang tinggi adalah dengan tidur. Pada akhirnya, konsumsi kafein yang terus menerus bisa berdampak negatif pada siklus tidur, yang juga akan membuat kita merasa lebih lelah.

“Jika Anda kurang tidur dan stres, dan Anda mengandalkan kafein untuk memperbaikinya, itu hanya badai yang sempurna untuk solusi jangka pendek yang akan memperburuk keadaan dalam jangka panjang,” katanya.


Dipicu Gula Darah

Kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah atau menyebabkan dehidrasi. Keduanya dapat membuat kita merasa lebih lelah dan cepat mengantuk

Seorang peneliti klinis yang mempelajari tidur di University of Alabama di Birmingham Christina Pierpaoli Parker, mengatakan jika Anda merasa lesu di sore hari bahkan setelah minum kopi, solusinya mungkin adalah dengan mengurangi konsumsinya.

“Jangan meminumnya setiap hari, sehingga tubuh Anda dapat membersihkan kafein dalam sistem, dan kemudian secara bertahap menambahkannya kembali ke rutinitas Anda,” jelasnya.

Sementara itu, jika Anda merasa kafein tidak lagi memberi dorongan energi, para ahli merekomendasikan untuk tidur siang, berolahraga atau duduk di luar dan mendapatkan paparan cahaya alami. Kesimpulannya, tidur yang cukup dan aktivitas fisik adalah intervensi paling tepat untuk mengatasi kantuk. Kafein hanya sekadar tambahan tetapi jangan sampai jadi ketergantungan.


Sumber :

https://www.jawapos.com/kesehatan/16/09/2021/minum-kopi-kadang-bisa-bikin-tubuh-lemas-penyebabnya-gula-darah/?page=all

Tuesday, September 14, 2021

Coffee Cars Keliling Kenalkan Kopi

Coffee Cars Keliling Batang Kenalkan Kopi Lokal 

Komunitas Batang Coffee mengenalkan kopi lokal melalui Coffee Cars di di perkebunan teh Jalan Bandar-Batur. 

Anggota Komunitas Batang Coffee berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat untuk mengenalkan kopi lokal. Mereka melakukan inovasi lewat coffee cars yang bisa berpindah-pindah tempat. Kopi yang disajikan tidak sembarangan, diseduh oleh barista terlatih. 

“Ide awal membuka coffee cars dari iseng-iseng kita yang suka jalan-jalan. Akhirnya kepikiran membuka coffee cars. Minimal sembari jalan-jalan, dapat menghasilkan uang. Jadi bisa mengombinasikan hobi dan bisnis,” kata Pengurus Komunitas Batang Coffee, Makruf saat menjajakan kopi di perkebunan teh Jalan Bandar-Batur. 

Pria yang sebelumnya menjadi barista di Kedai Kopi Tak Selesai, Limpung menjelaskan, coffee cars pertama kali buka di lokasi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Tempat kafe dadakan itu sedang viral dan menjadi lokasi wisata dadakan. 

Setelah di KIT Batang, pihaknya mencoba buka coffee cars di Pantai Jodo, peminatnya juga ramai. Saat ini pihaknya sudah buka selama 3 minggu di Jalan Gerlang menuju Dieng. 

“Antusiasmenya tinggi, karena menyuguhkan pemandangan yang bagus dan jauh dari keramaian. Ditambah cuaca yang dingin pas untuk minum kopi dengan keluarga maupun teman,” jelasnya. 

Kafe berjalan ini menyajikan kopi lokal. Termasuk beberapa produk UMKM. Lengkap dengan set meja kursi ala kafe. Atap mobil juga bisa dinaiki pengunjung untuk menyeruput kopi. Kopi dijajakan mulai Rp 10 ribu. 

“Ada pengunjung dari Jakarta sampai terkejut, karena harga yang tercantum sangatlah murah di banding kafe di Jakarta,” terangnya.


Sumber :

https://radarsemarang.jawapos.com/berita/jateng/batang/2021/09/14/coffee-cars-keliling-batang-kenalkan-kopi-lokal/


Copyright © Radar Semarang Digital

Thursday, September 9, 2021

Event Kopi Rakyat Bondowoso

Event Kopi Rakyat Bondowoso Segera!

9 September 2021 9:21 AM

Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) berencana akan kembali menggelar event kopi rakyat. Event tersebut sebagai pertanda awal dari kebangkitan Bondowoso Republik Kopi (BRK).

Diketahui, Kampung Kopi Pelita yang berada di Jalan Pelita, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso, akan dipilih menjadi salah satu lokasi event tersebut. Rencananya, agenda ini akan dilakukan selama dua kali dalam sebulan hingga Desember mendatang.

Kepala Disparpora Bondowoso Mulyadi mengatakan, event kopi rakyat akan dimulai bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia. Tepatnya pada 1 Oktober mendatang. Salah satu tempat yang dipilih dalam pelaksanaan event itu adalah Kampung Kopi Pelita.

Menurutnya, dipilihnya Kampung Kopi Pelita sebagai tempat event salah satunya karena tempat itu dinilai menjadi salah satu ikon atau tempat ngopi yang bisa memunculkan daya tarik terhadap BRK. “Akan dilangsungkan setiap minggu pertama dan ketiga tiap bulannya dengan mematuhi prokes. Karena di situ kan sentra BRK. Kebangkitan BRK juga dari sana. Apalagi masyarakat juga sudah tahu bahwa kampung kopi eksis sampai sekarang,” jelasnya, Rabu (8/9) pagi.

Mulyadi juga menyebut, event tersebut sebagai genderang atau pertanda bangkitnya kembali branding BRK yang telah lama melekat pada Kabupaten Bondowoso. Menurutnya, beberapa tahun terakhir BRK memang tidak seantusias dulu, akibat pandemi Covid-19 mulai melanda.

Menurutnya, melalui budaya ngopi di akhir pekan, maka dampak meningkatnya rekrutmen para pelaku usaha kopi akan benar-benar bisa dirasakan dengan baik. Harapannya, warga di sekitar tempat itu yang berprofesi sebagai pelaku usaha kafe bisa kembali menggeliat. Setelah sebelumnya lesu akibat dihantam pandemi Covid-19. “Maka dari itu, launching di sana. Untuk membangkitkan pelaku kopi,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Pariwisata Disparpora Bondowoso Arif Setyo Rahardjo menambahkan, event kopi rakyat akan berlangsung lima kali hingga Desember mendatang. Selain itu, dia juga mengungkapkan, selain di Kampung Kopi Pelita, Wisata Kuliner Ki Ronggo juga direncanakan menjadi lokasi event sebagai pengembangan lokasi bagi pengusaha kopi. “Untuk launching dan pelaksanaan kedua kami lakukan di Kampung Kopi Pelita. Untuk berikutnya masih belum diputuskan. Tapi, kemungkinan juga akan dilaksanakan di Wisata Kuliner Ki Ronggo untuk pengembangan,” tambahnya.

Rencana penempatan event kopi rakyat di Kampung Kopi Pelita ternyata disambut baik oleh paguyuban Kampung Kopi di tempat itu. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh ketua paguyuban, Heru Sukamto. Pihaknya mengaku siap menyambut dan melakukan dengan baik rencana pemerintah itu. “Kami tentu mendukung upaya pemerintah untuk membangkitkan ekonomi di saat pandemi seperti saat ini,” kata Heru ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen di salah satu kafe yang ada di Jalan Pelita.

Menurutnya, dipilihnya Kampung Kopi Pelita sebagai salah-satu lokasi event oleh Disparpora merupakan pilihan tepat. Pasalnya, Kampung Kopi Pelita merupakan ikon dari Bondowoso Republik Kopi (BRK). “Di sini merupakan salah-satu ikon BRK. Saat masyarakat ingat BRK, ya, pasti tahu Kampung Kopi Pelita,” tegasnya.

Pihaknya juga bersyukur pemerintah tanggap dalam mengoptimalkan kembali destinasi wisata Kampung Kopi Pelita. Seiring dengan kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Sebab, menurutnya, tidak bisa dimungkiri bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda, para pelaku usaha kopi dan kuliner di Kampung Kopi Pelita terus mengalami penurunan omzet.

“Karena pandemi, kami tak lagi bisa melaksanakan berbagai event. Salah-satunya car free night. Otomatis pendapatan pelaku usaha turun,” jelasnya.

Walaupun demikian, seluruh warga di Jalan Pelita tak lantas mengklaim Kampung Kopi Pelita hanya untuk mereka sendiri. Dirinya menegaskan bahwa Kampung Kopi Pelita sejatinya milik semua pelaku usaha kopi. “Jangan kemudian dianggap kampung kopi ini hanya milik kami warga setempat. Semua pelaku usaha bisa berjualan di sini,” tegasnya.


Sumber :

https://radarjember.jawapos.com/berita-bondowoso/09/09/2021/event-kopi-rakyat-bondowoso-segera/2/

Related Posts