Simak Batasan Minum Kopi yang Sehat Untuk Dewasa, Remaja, dan Anak
JawaPos.com – Rutin minum kopi baik untuk kesehatan selama tidak melebihi batas kadar konsumsi. Pertanyaannya, berapa banyak jumlah cangkir kopi yang boleh dikonsumsi per hari?
Selama Anda membatasi krim dan gula, kopi tidak akan meningkatkan berat badan seperti minuman energi dan soda. Kandungan kalori dalam secangkir kopi yang diseduh hampir tidak ada, dan tidak ada kandungan lemaknya juga.
“Kami tahu bahwa gula memiliki efek buruk, gula adalah bahan makanan yang memberi efek negatif,” kata Profesor Nutrisi di Penn State University, Penny Kris-Etherton dilansir dari USA Today, Kamis (21/11).
Dosis Kopi Pada Orang Dewasa
Ada perbedaan pendapat tentang berapa banyak cangkir kopi yang harus diminum. The American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan pada bulan Maret 2019, bahwa 6 cangkir kopi atau delapan ons per hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 22 persen. Studi ini meneliti hampir 350 ribu orang.
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa asupan kopi 4 cangkir kopi harian adalah jumlah yang aman. Bahkan pedoman diet menyarankan 3 hingga 5 cangkir kopi per hari dapat menjadi bagian dari diet sehat.
Kepala Pejabat Akademik Heart and Vascular Institute di Klinik Cleveland, Steven Nissen, mengatakan tidak ada batasan harian spesifik yang akan berlaku untuk semua orang, tetapi minum lebih dari 4 hingga 5 cangkir menyebabkan lebih banyak kafein pada tubuh. Seseorang harus mengetahui jeda minum kopi agar tidak mengganggu waktu tidur.
“Ingatlah bahwa waktu paruh biologis efek kafein adalah 7 hingga 9 jam. Jadi, jika Anda minum banyak kopi di pagi hari, efeknya akan hilang sebelum tidur. Tetapi, jika Anda meminumnya sepanjang hari, bisa jadi menyebabkan insomnia di malam hari,” kata Nissen.
Tidak semua orang bereaksi terhadap kafein dengan cara yang sama. Jadi jika Anda merasakan beberapa gejala negatif dari zat tersebut, seperti insomnia atau kecemasan, jangan takut. Cobalah untuk mengurangi asupan kopi per hari.
Dosis Kopi Pada Remaja dan Anak
Asupan kafein untuk mereka yang berusia 18 tahun ke bawah harus dipantau lebih ketat. American Academy of Pediatrics menyarankan anak-anak berusia 12 hingga 18 tahun membatasi konsumsi kafein hingga 100 miligram per hari atau sekitar 1 cangkir kopi, 1 cangkir teh, atau 2 gelas soda.
Davis Allen Cripe, siswa sekolah menengah berusia 16 tahun dari South Carolina, meninggal pada tahun 2017 karena overdosis kafein ketika dia banyak minum minuman bersoda dan minuman energi dalam waktu sekitar dua jam.
Sedangkan untuk mereka yang berusia 12 tahun ke bawah, tidak ada jumlah pasti konsumsi kafein yang dapat dianggap aman. Mengawasi ketat asupan kafein pada anak akan mencegah mereka dari efek samping negatif, seperti kecemasan, diare dan dehidrasi.
Bagaimana Jika Tak Minum Kopi?
Menurut studi, orang yang tidak minum kopi memiliki peluang 11 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang mengonsumsi 1 hingga 2 cangkir per hari. Studi ini juga menemukan peminum kopi tanpa kafein memiliki peluang 7 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
National Institutes of Health mempublikasikan temuan serupa. Mereka yang minum setidaknya 3 cangkir kopi setiap hari memiliki risiko kematian 10 persen lebih rendah. Tinjauan ini memeriksa lebih dari 400 ribu pria dan wanita berusia 50 hingga 71 tahun.
Selain itu, dua penelitian dalam Annals of Internal Medicine mendukung gagasan bahwa minum kopi dikaitkan dengan umur panjang. Satu studi yang meneliti lebih dari 185 ribu orang Amerika melaporkan bahwa 18 persen risiko kematian peminum kopi lebih sedikit dibandingkan dengan yang bukan peminum kopi. Penelitian lain, yang terdiri dari lebih dari 520 ribu orang di seluruh Eropa, juga menemukan bahwa orang yang minum beberapa cangkir kopi per hari memiliki risiko kematian yang lebih rendah.
Sumber :
https://radarjember.jawapos.com/2019/11/21/simak-batasan-minum-kopi-yang-sehat-untuk-dewasa-remaja-dan-anak/
Seperti kita saat minum kopi (coffee) dibalik itu pasti akan ada susu (latte) yang manis dan nikmat, itulah kehidupan nyata (real)
Thursday, November 21, 2019
Monday, November 18, 2019
Ragam Kopi Indonesia
Menilik ragam kopi Nusantara
Indonesia kaya dengan ragam kopi yang digemari.
Menyeruput secangkir kopi dapat membuat kita merasa senang. Hal ini terbukti secara ilmiah.
Mengawali hari atau di waktu luang, minum kopi ditemani kudapan yang pas bisa jadi aktivitas menyenangkan.
Anda bisa memilih beragam jenis kopi dengan cara penyajian sesuai dengan selera. Mulai dari espreso, latte, cappuccino hingga frappe, seperti dilansir Glamour.
Beruntunglah kita di Indonesia. Dilansir Tempo, negeri ini menduduki peringkat ke tiga penghasil kopi di dunia. Kopi Indonesia juga populer dan digemari di berbagai penjuru dunia. Ini karena rasanya sulit ditiru negara lain.
Indonesia juga merupakan negara dengan kopi spesialti terbanyak di dunia, begitu ditulis MSN. Beberapa perkebunan penghasil kopi terbaik tersebar di Indonesia. Masing-masing memiliki karakteristik yang khas.
Mari menilik ragam kopi Nusantara. Berikut kami pilihkan yang populer di mancanegara dari 10 daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.
Kopi Aceh Gayo
Ditulis Viva, kopi Gayo dari Aceh dikembangkan di tiga kabupaten. Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Ketiganya memiliki kesesuaian tempat, cocok menghasilkan biji kopi berkualitas premium.
Cita rasa kopi Gayo sendiri lebih pahit dengan tingkat keasaman rendah. Aromanya yang sangat tajam menjadikan jenis kopi ini disukai. Meskipun rasanya pahit, kopi Gayo memberi aroma gurih ketika Anda meneguknya, seperti dilansir OttenMagazine.
Kopi Sumatera
Kopi asal Sumatera merupakan salah satu kopi terkenal di dunia. Tepatnya kopi dari Sumatera Utara seperti kopi Sidikalang, Lintong dan Mandheling.
Ciri kopi Sumatera adalah cita rasa yang berat di antara jenis-jenis kopi di dunia. Teksturnya halus namun beraroma tajam. Ini menjadikan kopi Sumatera salah satu kopi paling laris.
Kopi Sulawesi
Kopi Tana Toraja memiliki bentuk biji yang lebih kecil, mengilap dan licin. Rasanya kuat, kadar asamnya pun tinggi. Ciri ini menjadikan kopi Toraja diminati penggemar kopi yang memang menyukai kopi dengan keasaman tinggi.
Kopi Toraja memiliki rasa asam dan pahit yang kuat, juga lebih harum. Uniknya, seperti ditulis Nova, kopi Toraja ini tidak meninggalkan rasa pahit. Pada tegukan pertama, sensasi pahitnya hilang seketika.
Kopi Kintamani, Bali
Kopi Bali Kintamani memiliki cita rasa buah-buahan yang asam dan segar. Ini karena tanaman kopi di Bali Kintamani ditanam dengan sistem tumpang sari bersama dengan aneka sayuran dan buah jeruk. Akibatnya biji kopi meresap rasa buah jeruk.
Cita rasanya lembut dan tidak berat. Ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang tidak menyukai kopi beraroma dan rasa yang kuat. Atau belum pernah menyeruput kopi.
Kopi Wamena
Tribun menulis, Kabupaten Wamena, Provinsi Papua merupakan penghasil kopi Arabika berkualitas tinggi. Petani kopi di Papua menanam kopi secara organik. Cita rasa yang khas didapat karena tanaman kopi tumbuh di daerah Pegunungan Jayawijaya Wamena dengan ketinggian hingga 1.600 meter di atas permukaan laut. Sehingga, rasanya tidak terlalu asam.
Untuk Anda yang menyukai kopi dengan rasa ringan dan lembut maka kopi Papua Wamena adalah pilihan yang tepat. Sebab, aroma tajam yang nikmat serta tekstur yang nyaris tanpa ampas.
Kopi Flores
Tidak hanya keindahan alam yang dimiliki Flores. Kopi yang nikmat juga dihasilkan dari Kabupaten Ngada, Flores. Kopi Flores Bajawa biasanya melalui proses giling basah.
Kopi ini memiliki sedikit aroma buah dan sedikit bau tembakau setelah Anda meneguknya. Ini jadi keunikan tersendiri yang hanya Anda dapatkan ketika menyeruput secangkir kopi Flores Bajawa.
Kopi Jawa
Kopi Jawa tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi Sumatra dan Sulawesi. Begitupun dengan cita rasa tidak sekuat kopi Sumatera atau Sulawesi.
Tapi kopi Jawa tetap menjadi jawara bagi penikmat kopi ringan. Kopi yang diproses secara basah ini juga menimbulkan aroma rempah.
Sumber :
https://beritagar.id/artikel/piknik/menilik-ragam-kopi-nusantara
Indonesia kaya dengan ragam kopi yang digemari.
Menyeruput secangkir kopi dapat membuat kita merasa senang. Hal ini terbukti secara ilmiah.
Mengawali hari atau di waktu luang, minum kopi ditemani kudapan yang pas bisa jadi aktivitas menyenangkan.
Anda bisa memilih beragam jenis kopi dengan cara penyajian sesuai dengan selera. Mulai dari espreso, latte, cappuccino hingga frappe, seperti dilansir Glamour.
Beruntunglah kita di Indonesia. Dilansir Tempo, negeri ini menduduki peringkat ke tiga penghasil kopi di dunia. Kopi Indonesia juga populer dan digemari di berbagai penjuru dunia. Ini karena rasanya sulit ditiru negara lain.
Indonesia juga merupakan negara dengan kopi spesialti terbanyak di dunia, begitu ditulis MSN. Beberapa perkebunan penghasil kopi terbaik tersebar di Indonesia. Masing-masing memiliki karakteristik yang khas.
Mari menilik ragam kopi Nusantara. Berikut kami pilihkan yang populer di mancanegara dari 10 daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.
Kopi Aceh Gayo
Ditulis Viva, kopi Gayo dari Aceh dikembangkan di tiga kabupaten. Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Ketiganya memiliki kesesuaian tempat, cocok menghasilkan biji kopi berkualitas premium.
Cita rasa kopi Gayo sendiri lebih pahit dengan tingkat keasaman rendah. Aromanya yang sangat tajam menjadikan jenis kopi ini disukai. Meskipun rasanya pahit, kopi Gayo memberi aroma gurih ketika Anda meneguknya, seperti dilansir OttenMagazine.
Kopi Sumatera
Kopi asal Sumatera merupakan salah satu kopi terkenal di dunia. Tepatnya kopi dari Sumatera Utara seperti kopi Sidikalang, Lintong dan Mandheling.
Ciri kopi Sumatera adalah cita rasa yang berat di antara jenis-jenis kopi di dunia. Teksturnya halus namun beraroma tajam. Ini menjadikan kopi Sumatera salah satu kopi paling laris.
Kopi Sulawesi
Kopi Tana Toraja memiliki bentuk biji yang lebih kecil, mengilap dan licin. Rasanya kuat, kadar asamnya pun tinggi. Ciri ini menjadikan kopi Toraja diminati penggemar kopi yang memang menyukai kopi dengan keasaman tinggi.
Kopi Toraja memiliki rasa asam dan pahit yang kuat, juga lebih harum. Uniknya, seperti ditulis Nova, kopi Toraja ini tidak meninggalkan rasa pahit. Pada tegukan pertama, sensasi pahitnya hilang seketika.
Kopi Kintamani, Bali
Kopi Bali Kintamani memiliki cita rasa buah-buahan yang asam dan segar. Ini karena tanaman kopi di Bali Kintamani ditanam dengan sistem tumpang sari bersama dengan aneka sayuran dan buah jeruk. Akibatnya biji kopi meresap rasa buah jeruk.
Cita rasanya lembut dan tidak berat. Ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang tidak menyukai kopi beraroma dan rasa yang kuat. Atau belum pernah menyeruput kopi.
Kopi Wamena
Tribun menulis, Kabupaten Wamena, Provinsi Papua merupakan penghasil kopi Arabika berkualitas tinggi. Petani kopi di Papua menanam kopi secara organik. Cita rasa yang khas didapat karena tanaman kopi tumbuh di daerah Pegunungan Jayawijaya Wamena dengan ketinggian hingga 1.600 meter di atas permukaan laut. Sehingga, rasanya tidak terlalu asam.
Untuk Anda yang menyukai kopi dengan rasa ringan dan lembut maka kopi Papua Wamena adalah pilihan yang tepat. Sebab, aroma tajam yang nikmat serta tekstur yang nyaris tanpa ampas.
Kopi Flores
Tidak hanya keindahan alam yang dimiliki Flores. Kopi yang nikmat juga dihasilkan dari Kabupaten Ngada, Flores. Kopi Flores Bajawa biasanya melalui proses giling basah.
Kopi ini memiliki sedikit aroma buah dan sedikit bau tembakau setelah Anda meneguknya. Ini jadi keunikan tersendiri yang hanya Anda dapatkan ketika menyeruput secangkir kopi Flores Bajawa.
Kopi Jawa
Kopi Jawa tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi Sumatra dan Sulawesi. Begitupun dengan cita rasa tidak sekuat kopi Sumatera atau Sulawesi.
Tapi kopi Jawa tetap menjadi jawara bagi penikmat kopi ringan. Kopi yang diproses secara basah ini juga menimbulkan aroma rempah.
Sumber :
https://beritagar.id/artikel/piknik/menilik-ragam-kopi-nusantara
Produksi Kopi Gayo
Berharap produksi Kopi Gayo tidak loyo
Pulau Sumatra adalah sumber kopi terbesar Indonesia. Tahun 2017, sekitar 5,3 juta ton kopi bersumber dari Sumatra. Mengalahkan Jawa dengan produksi 47 ribu ton dan Sulawesi sekitar 35 ribu ton.
Beragam jenis kopi lahir dari Pulau Sumatra. Satu yang laik disorot, kopi Gayo dari Aceh Tengah. Karakter rasa, aroma, perisa, serta kekentalan yang kuat membuatnya diakui sebagai salah satu kopi arabika kualitas tinggi.
Pemerintah sudah mendaftarkan Kopi Gayo di WIPO (World Intellectual Property Organization). Komoditas Aceh ini diakui sebagai produk indikasi geografis (IG) Indonesia pertama yang dilindungi Uni Eropa pada 2017.
Meski kualitas dan popularitasnya mendunia, namun produksinya pada 2017 sekitar 27 ribu ton. Upaya menggenjot produksi dilakukan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh membekali dan melatih 600 petani kopi Gayo.
Menukil pepatah tanah Gayo, “Uet nome turah kona kupi gayo. Kegere ngupi gere muke emikiren te”. Setelah bangun tidur kita harus minum kopi gayo. Dengan minum kopi pemikiran menjadi terbuka. Harapannya produksi kopi gayo tidak lagi loyo.
Sumber :
https://beritagar.id/artikel/berita/berharap-produksi-kopi-gayo-tidak-loyo
Pulau Sumatra adalah sumber kopi terbesar Indonesia. Tahun 2017, sekitar 5,3 juta ton kopi bersumber dari Sumatra. Mengalahkan Jawa dengan produksi 47 ribu ton dan Sulawesi sekitar 35 ribu ton.
Beragam jenis kopi lahir dari Pulau Sumatra. Satu yang laik disorot, kopi Gayo dari Aceh Tengah. Karakter rasa, aroma, perisa, serta kekentalan yang kuat membuatnya diakui sebagai salah satu kopi arabika kualitas tinggi.
Pemerintah sudah mendaftarkan Kopi Gayo di WIPO (World Intellectual Property Organization). Komoditas Aceh ini diakui sebagai produk indikasi geografis (IG) Indonesia pertama yang dilindungi Uni Eropa pada 2017.
Meski kualitas dan popularitasnya mendunia, namun produksinya pada 2017 sekitar 27 ribu ton. Upaya menggenjot produksi dilakukan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh membekali dan melatih 600 petani kopi Gayo.
Menukil pepatah tanah Gayo, “Uet nome turah kona kupi gayo. Kegere ngupi gere muke emikiren te”. Setelah bangun tidur kita harus minum kopi gayo. Dengan minum kopi pemikiran menjadi terbuka. Harapannya produksi kopi gayo tidak lagi loyo.
Sumber :
https://beritagar.id/artikel/berita/berharap-produksi-kopi-gayo-tidak-loyo
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Cappuccino : Sosok yang berhari hangat Mochaccino : Tipe pecinta hal indah dan enak didengar Latte : Kadang kekanakan, sering ragu wala...
-
Kuota dari film Filosofi Kopi adalah : Filosofi Perfecto Sukses adalah wujud kesempurnaan hidup. Filosofi Kopi Tubruk Kenali lebih ...