Seperti kita saat minum kopi (coffee) dibalik itu pasti akan ada susu (latte) yang manis dan nikmat, itulah kehidupan nyata (real)
Monday, January 18, 2021
Life is Like a Cup of Coffee
Saturday, January 16, 2021
Kopi Rengganis dari Jember
Bukan Arabika, Tapi Inilah Primadona Kopi Rengganis dari Jember
15 JULI 2019
Saat ini, kopi tengah digandrungi masyarakat dari berbagai kalangan. Setidaknya, 50 negara telah membudidayakan kopi sebagai sektor pertaniannya. Ada dua jenis pohon kopi yang lazim digunakan saat ini, yaitu Kopi Arabika dan Robusta.
Harganya yang ekonomis menjadi pilihan masyarakat dan para peracik kopi untuk membuat variasi yang unik. Lain halnya dengan biji Kopi Arabika memiliki harga yang lebih mahal di pasaran, karena cita rasanya yang manis dan asam membuat banyak masyarakat menyukai kopi ini.
Kandungan kafein dari arabika lebih rendah dari kopi robusta. Untuk penanamannya, pohon kopi arabika umumnya ditanam di dataran tinggi atau suhu yang dingin, sedangkan biji Kopi Robusta memiliki cita rasa yang lebih pahit, sedikit asam, dan kandungan kafeinnya lebih tinggi. Namun, penanamannya memiliki cakupan daerah yang lebih luas yang umumnya di atas ketinggian 800 mdpl.
Bagaimana dengan kopi khas Indonesia? Indonesia mempunyai kopi bernama Kopi Rengganis. Apa yang membedakan Kopi Rengganis denga kopi lainnya? Kopi ini memiliki metode panen menggunakan pemanenan modern karena metode ini memperhatikan warna buah kopi yang sudah matang atau juga disebut sistem honney.
Jika dilihat dari proses pengeringannya, buah kopi yang sudah dipanen akan dipisahkan dari kulitnya dan dipotong, namun daging buah tidak dipisahkan dari biji kopi. Inilah yang membuat cita rasa dari Kopi Rengganis berbeda.
Pengeringan ini berlangsung selama 2 minggu jika mendapat cahaya matahari terus menerus. Lain halnya jika musim penghujan, proses pengeringan bisa mencapai 4 bulan lamanya.
Keistimewaan lain dari biji Kopi Rengganis ini hanya terletak di lereng Pegunungan Argopuro, Jember, Jawa Timur. Nama dari biji kopi ini didapatkan dari puncak Gunung Argopuro, yakni Puncak Rengganis.
Kopi ini hanya ditanam di Jember, keterbatasan lahan dan kurangnya edukasi terhadap petani tentang proses pengolahan kopi ini, menyebabkan harga jual Kopi Rengganis sangat murah.
Harga 1 kg Kopi Rengganis hanya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 25.000 saja untuk biji hijau, sedangkan untuk kopi yang sudah diolah dan disangrai menapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 ribu per kilonya.
Kopi Rengganis ini mempunyai potensi pasar yang bagus untuk ke depannya, karena itu perlu diadakan penyuluhan kepada petani-petani setempat tentang kopi ini. Mulai dari pemotongan tangkai daun dan pemberian pupuk yang rutin juga perlu diperhatikan guna mendapak buah kopi yang berkualitas.
Dalam pemanen kopi, juga perlu diperhatikan dari segi kualitas. Kualitas kopi terbaik ada pada grade A, yang didapatkan dari pemanenan petik dari buah yang telah matang sempurna. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 70.000 per kilonya. Hal ini tentunya berbeda dari kopi yang sudah diolah oleh beberapa toko-toko kopi yang profesional.
Saat sudah diolah, kedai-kedai kopi ini menawarkan mulai dari Rp 350.000 per kilonya. Maka dari itu, perlunya penyuluhan kepada petani-petani Indonesia tentang pengolahan kopi ini penting guna membangun perekonomian mereka.
Memang tidak mudah, dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam mengolah biji kopi akan menghasilkan rasa yang nikmat dan digemari banyak orang.
Sumber :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/07/15/bukan-arabika-tapi-inilah-primadona-kopi-rengganis-dari-jember
Wednesday, January 6, 2021
Minum Kopi Sebelum Gowes
Inilah Manfaat Minum Kopi Sebelum Gowes
by MainSepeda - January 03, 2021
Meminum kopi sebelum bersepeda ternyata memiliki sejumlah manfaat. Bukan hanya tentang meningkatkan performa cyclist semata, kopi diyakini baik untuk goweser yang ingin menurunkan berat badan. Yang harus diperhatikan adalah mengonsumsinya tak boleh berlebihan.
Kopi dan pesepeda adalah dua elemen yang tak terpisahkan. Biasanya cyclist akan meminum kopi sebelum gowes pagi-pagi. Menurut cyclist sekaligus ahli bedah thoraks kardiak & vaskular, dr. Dhany Prasetyanto, Sp.BTKV, FIHA, kandungan kafein dalam kopi sebenarnya memiliki efek baiknya.
"Terutama buat pesepeda yang ingin menurunkan berat badan. Ada sebuah studi yang mengatakan, jika kita meminum kopi saat perut kosong kemudian melakukan aktivitas, maka akan meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh," ungkapnya.
Terkait kopi yang dikonsumsi, ia menyarankan agar meminum kopi hitam murni. "Kopi hitam murni, ya Americano lah. Sebenarnya ada dosisnya. Kalau tidak salah tiga gram kafein per berat badan untuk sekali minum," terang dr. Dhany.
Selain baik untuk mereka yang ingin diet, menurut dr. Dhany, kandungan kafein dalam kopi termasuk salah satu stimulan pada sistem saraf. Kafein dapat meningkatkan hormon norepinefrin. Hormon ini memiliki efek yang sama seperti hormon adrenaline.
"Jadi menstimulasi jantung untuk berdenyut lebih cepat. Sehingga meningkatkan performa dan kontraksi jantung itu sendiri," imbuhnya.
Akan tetapi, setiap orang memiliki efek kafein yang berbeda-beda. Ada yang sensitif terhadap kafein ada yang tidak sensitif. "Misalnya orang yang tidak tahan karena masalah pencernaan dan segala macam, memang tidak disarankan untuk meminum kopi," jelas dr. Dhany.
Ia juga mengingatkan para cyclist agar tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein. Sebab dapat menimbulkan efek yang tidak bagus. Dampaknya bisa seperti mengganggu pola tidur, mengganggu metabolisme karbohidrat, serta efek lainnya. (mainsepeda)
Sumber :
https://www.mainsepeda.com/r/2452/inilah-manfaat-minum-kopi-sebelum-gowes
Related Posts
-
Cappuccino : Sosok yang berhari hangat Mochaccino : Tipe pecinta hal indah dan enak didengar Latte : Kadang kekanakan, sering ragu wala...
-
Kuota dari film Filosofi Kopi adalah : Filosofi Perfecto Sukses adalah wujud kesempurnaan hidup. Filosofi Kopi Tubruk Kenali lebih ...