Pada jaman penjajahan Belanda, untuk memperluas wilayahnya, Belanda menggunakan taktik devide et impera yaitu taktik memecah belah kekuatan.
Pengertian secara definitif Divide et impera atau politik pecah belah adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan.
Jadi dengan politik pecah belah Belanda mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.
Jadi terdapat satu komunitas yang berjuang sedangkan di sisi lain terdapat komunitas yang menikmati rejeki hasil pengkhianatan.
Belanda mempraktikan devide et impera dengan sebelumnya ahli antropolog, sejarawan dan ilmuwan humaniora dari Belanda yang meneliti watak khas orang Indonesia sebelum Pemerintah Belanda mengimplementasikan sebuah kebijakan.
Politik devide et impera adalah produk penjajah sukses karena ada pihak dari Indonesia yang bodoh dan haus kekuasaan sehingga mereka lebih suka bekerja sama dengan penjajah.
Sehingga perlawanan sengit dari raja-raja di Nusantara di seluruh wilayah di Indonesia semuanya selalu berhasil dipadamkan melalui taktik devide et impera.
Jadi sebenarnya bukanlah Belanda yang menjadi lawan paling berat bagi bangsa Indonesia. Tetapi justru para penghianat yang hanya ingin mendapatkan kekayaan dan kekuasaan pribadi.
Akhirnya bangsa Indonesia dapat bersatu yaitu pada puncaknya Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan pertama kali di Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 dan menjadi tonggak persatuan Indonesia.
No comments:
Post a Comment