Robusta berasal dari kata ‘robust’ yang artinya kuat, sesuai dengan gambaran postur (body) atau tingkat kekentalannya yang kuat.
Robusta tumbuh di dataran rendah, dengan lokasi paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 meter dpl. Suhu optimal pertumbuhan kopi robusta berkisar 24-30oC dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Kopi robusta sangat cocok ditanam di daerah tropis yang basah.
Kopi robusta diturunkan dari beberapa spesies terutama Canephora. Dipasaran, kopi robusta dijual dengan harga lebih rendah dibanding arabika.
Biji kopi robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi siap saji
(instant) dan pencampur kopi racikan (blend) untuk menambah kekuatan
cita rasa kopi. Selain itu, biasa juga digunakan untuk membuat minuman
kopi berbasis susu seperti capucino, cafe latte dan macchiato.
Kopi
robusta ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 18981 oleh ahli
botani dari Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi
daerah Kongo, Sudan, Liberia, dan Uganda. Robusta mulai dikembangkan
secara besar-besaran di awal abad ke-20 oleh pemerintahan kolonial
Belanda di Indonesia.
Pengembangan kopi robusta berawal dari
bencana wabah penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix yang menyerang
tanaman kopi. Pada tahun 1878 sebagian besar perkebunan kopi di
Indonesia rusak akibat penyakit tersebut. Kemudian Belanda mengganti
arabika dengan liberika. Namun di tahun 1890 kopi liberika juga
mengalami penyakit yang sama.
Pada tahun 1902 didatangkan jenis
kopi robusta dari kebun raya Jardine di Brussel, Belgia. Setelah
diteliti tanaman tersebut dipastikan lebih tahan terhadap penyakit karat
daun. Lalu pada tahun 1907 tanaman kopi liberika diganti dengan
robusta. Upaya kali ini berhasil, robusta terbukti memiliki daya tahan
yang lebih baik terhadap penyakit karat daun.
Aroma robusta tidak sekuat arabika, dengan tingkat kekentalan (body) sedang hingga berat dan citarasa pahit. Kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat arabika, yaitu berkisar 1,7-4%.
Kopi robusta banyak diproduksi oleh negara-negara Asia-Pasific dan Afrika. Lebih dari 80% produksi kopi Indonesia adalah robusta. Penghasil robusta terbesar adalah Vietnam.
Sumber :
http://alamtani.com/kopi-robusta.html
https://jurnalbumi.com/kopi-robusta/
Seperti kita saat minum kopi (coffee) dibalik itu pasti akan ada susu (latte) yang manis dan nikmat, itulah kehidupan nyata (real)
Sunday, January 24, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Berapa Lama Kualitas Kopi Bertahan Setelah Diseduh? Ini 4 Penjelasannya kTidak semua orang minum kopinya langsung habis setelah diseduh. Ada...
-
10 Rekomendasi Merk Kopi Tanpa Ampas Terbaik (Terbaru 2022) Kopi menjadi salah satu varian minuman yang digemari oleh banyak orang dan cocok...
-
7 Tips dari Barista Untuk Meracik Kopi Sendiri yang Enak Tak hanya menyeduh, meracik kopi ternyata banyak yang harus diperhatikan. Meniru pa...
-
7 Pro dan Kontra Konsumsi Kopi Untuk Lansia, Ini Penjelasan Ahli Kopi dipercaya sebagai minuman untuk membantu produksi energi di pagi hari....
-
Ini Cara Rahasia Starbucks Menarik Pembeli Lewat Interior! 22 November 2022 10:37 Starbucks adalah kedai kopi terbesar di dunia. Hingga saat...
No comments:
Post a Comment