Sunday, September 19, 2021

Kopi Nusantara

Kopi Nusantara, Primadona di Negeri Sendiri

19 Februari 2021

Kuliner menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang terus tumbuh dengan pesat. Bahkan, kuliner dikategorikan sebagai industri yang abadi. Sebab, kuliner bukan lagi sekadar kebutuhan, namun sudah menjadi gaya hidup. Salah satu subsektor kuliner yang sedang tumbuh dengan pesat, bahkan menjadi gaya hidup baru masyarakat adalah kopi nusantara.

Kopi nusantara menjadi salah satu produk Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat dan luar biasa. Hal ini tentu saja karena kepopuleran kopi nusantara yang terus meningkat setiap harinya, dan makin diminati masyarakat, baik secara nasional maupun mancanegara. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 249.800 ton, dan tumbuh menjadi 314.400 pada 2018. Diharapkan, pada 2021 konsumsi kopi naik hingga 370.000 ton.

Meningkatnya jumlah konsumsi kopi nasional tentunya dibarengi dengan tingkat produksi kopi nusantara. Berdasarkan data BPS 2019, Indonesia berhasil memproduksi kopi sebanyak 742.000 ton. Dari total keseluruhan kopi nusantara tersebut, wilayah Sumatera Selatan masih menjadi lumbung kopi terbesar di Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan berhasil memproduksi kopi sebanyak 184.168 ton, atau hampir setara dengan 25% produksi kopi nasional pada 2018. Di tahun yang sama nilai ekspor kopi nusantara berhasil mencapai Rp9,5 triliun.

Tak hanya itu, kopi nusantara juga mendapatkan aspirasi dari pecinta kopi secara global. Terbukti, Indonesia berhasil masuk sebagai salah satu produsen biji kopi terbesar ke-4 di dunia (2019). Dengan jumlah rata-rata kopi nusantara yang dihasilkan adalah sekitar 742 ribu ton. Menariknya, pertumbuhan ekspor kopi nusantara terus berlanjut pada periode Januari hingga April 2020 sebesar 1,34%, menjadi 158.780 ton, jika dibandingkan periode yang sama pada 2019.


Kebiasaan Ngopi Orang Indonesia

Melihat geliat produksi kopi nusantara, primadona di negeri sendiri tidak mengherankan kuliner yang menjadi subsektor unggulan ekonomi kreatif dapat menjadi lokomotif kebangkitan industri kreatif Indonesia. Berbekal inovasi dari pelaku ekonomi kreatif serta pengembangan usaha yang mengikuti tren era digital, pelaku kuliner Indonesia siap bersaing di tengah ketatnya kompetisi di pasar lokal, regional, maupun global.

Sebagai contoh, ekonomi kreatif yang sedang tumbuh pesat di Indonesia saat ini adalah kedai kopi kekinian. Meski sebagian orang akan memilih menyeduh dan menikmati kopi sendiri di rumah, sebagian lain ada yang memilihngopi sambil berkumpul bersama rekan di kedai kopi.

Hal ini dikarenakan banyak fasilitas yang diberikan di kedai kopi. Selain tempat yang nyaman, sarana jaringan internet, hingga iming-iming potongan harga dari beberapa pihak juga menjadi pertimbangan. Dari hal sederhana inilah, kedai kopi kekinian menjamur di kota-kota besar di Indonesia.

Di balik banyaknya kedai kopi di Indonesia, ada satu hal yang menarik, yaitu kopi nusantara yang tetap jadi primadonanya. Sekarang banyak kedai kopi lokal yang turut menyajikan berbagai macam kopi nusantara. Hal inilah yang menjadikan tingkat konsumsi kopi nusantara di Indonesia terus naik selama lima tahun terakhir.

Pada 2014-2015 jumlah konsumsi kopi nusantara hanya sebesar 4.417 kantong, dan meningkat 4.550 kantong (2015-2016). Namun dalam periode 2018-2019 jumlah konsumsi kopi nusantara meningkat hingga mencapai 4.800 kantong berkapasitas 60 kg.

Tak hanya dalam negeri, kopi nusantara juga banyak diminati pecinta kopi dunia. Sebagai contoh, gerai kopi internasional Starbucks Reserve turut menyajikan berbagai jenis kopi nusantara di kedai mereka. Mulai dari kopi Toraja Sapan Village, kopi Jawa Barat, hingga kopi Bali yang ternyata meninggalkan cita rasa tersendiri bagi masyarakat dunia.


Jenis Kopi Nusantara Terpopuler di Indonesia

Berbicara tentang kopi nusantara, primadona di negeri sendiri tentunya kurang lengkap jika tidak mengetahui jenis kopi paling terkenal di Indonesia, bahkan dunia. Berikut beberapa jenis kopi nusantara yang biasanya dijajakan di kedai kopi.


Kopi Gayo

Kopi Aceh Gayo menjadi salah satu jenis kopi nusantara yang cukup populer, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Salah satu karakteristik dari jenis kopi nusantara ini adalah aroma yang kuat dan gurih, serta tingkat keasaman yang rendah.

Mengutip dari laman*Kompas.com, Co-Founder Shoot Me In The Head, sekaligus Licensed Q Arabica Grader, Cindy Herlin Marta menjelaskan, kopi Aceh Gayo adalah kopi nusantara yang paling banyak di ekspor Indonesia. Menariknya, biji kopi Aceh Gayo paling banyak diminati masyarakat Jepang.


Kopi Ciwidey

Kopi Ciwidey juga menjadi salah satu jenis kopi nusantara, primadona di negeri sendiri. Bahkan, kopi Ciwidey pernah mendapatkan predikat sebagai kopi termahal di Indonesia dan tercatat dalam rekor MURI 2017.

Saat lelang yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Pacific Coffee Conference di Jakarta pada 2017 silam, kopi Ciwidey dihargai Rp2.050.000/kg. Angka ini sangat mengejutkan banyak pihak, khusus pecinta kopi, karena harga kopi tertinggi pada lelang sebelumnya hanya sampai di angka Rp650.000/kg.

Salah satu alasan mengapa kopi Ciwidey layak dihargai mahal adalah karena rasa dan aromanya yang unik. Kopi Ciwidey memiliki rasa yang cenderung manis saat diminum. Rasa tersebut didapat setelah melewati proses yang cukup panjang demi mendapatkan biji kopi nusantara yang berkualitas.


Kopi Toraja

Tak kalah nikmat dari jenis kopi sebelumnya adalah kopi Toraja, yang popularitasnya bukan hanya di nusantara namun hingga mancanegara. Hal ini berkat rasa kopi Toraja yang unik dibandingkan dengan jenis kopi nusantara lainnya.

Keunikan dari kopi Toraja didapat dari perpaduan rasa coklat, tembakau, dan karamel di tiap seduhan kopinya. Tekstur dari kopi Toraja dikenal sangat halus dan harum, sehingga akan membuat setiap orang yang meminumnya menjadi lebih rileks.


Kopi Mandailing

Kopi Mandailing merupakan kopi jenis arabika yang ditanam di daerah Mandailing Natal, perbatasan Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Tidak hanya cocok dan populer di kalangan masyarakat Indonesia, kopi Mandailing juga menjadi primadona bagi orang Eropa. Hal ini disebabkan kopi Mandailing memiliki cita rasa yang lezat, kekentalan yang cukup tinggi, namun tingkat keasaman yang rendah.

Selain itu, kopi Mandailing memberikan sentuhan rasa yang unik di lidah. Rasa agak pedas, namun tetap bersahaja. Tidak mengherankan, hingga saat ini kopi Mandailing berhasil menarik perhatian pecinta kopi di banyak negara, seperti Jepang, Eropa, hingga Amerika Serikat.


Sumber :

https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Kopi-Nusantara%2C-Primadona-di-Negeri-Sendiri

No comments:

Post a Comment

Related Posts