Banyak sekali negara-negara didunia yang pernah mengalami perang dunia. Dan yang masih terasa friksi-friksi kecil adalah perang saudara di Spanyol.
Perang saudara Spanyol berlangsung dari 17 Juli 1936 hingga 1 April 1939 merupakan konflik antara kaum Nasionalis yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco yang mengalahkan kaum Loyalis yang dipimpin oleh Presiden Manuel Azaña dari Republik Spanyol Kedua.
Kaum Loyalis didukung oleh Uni Soviet dan gerakan Komunis internasional, sementara kaum Nasionalis (atau Francois) didukung oleh negara-negara Fasis, termasuk Italia dan Jerman.
Perang saudara di Indonesia yang terkenal adalah perang Paregreg, dimana perang ini menjadi awal kemunduran Majapahit.
Dari Spanyol kita pindah ke tanah Jawa di Indonesia.
Pada 1295, Raden Wijaya pendidiri Majapahit untuk menepati janjinya semasa perjuangan menyerahkan wilayah sebelah timur Majapahit kepada Arya Wiraraja dengan ibukota di Lumajang. Janji inilah penyebab terjadinya Perang Paregreg kelak.
Perang Paregreg merupakan peperangan yang terjadi antara Majapahit istana barat yang dipimpin Wikramawardhana, melawan istana timur yang dipimpin BhreWirabhumi. Perang ini terjadi pada 1404-1406.
Perselisihan antara kedua raja meletus menjadi Perang Paregreg pada 1404. Paregreg artinya “perang setahap demi setahap dalam tempo lambat”. Pihak yang menang pun silih berganti. Kadang pertempuran dimenangkan pihak timur, kadang pihak barat.
Kita geser ke Indonesia - Malaysia.
Rakyat Indonesia dan Malaysia seakan mempunyai dendam yang tak tak pernah habis dan seakan selalu muncul konflik baru.
Konflik dua Negara serumpun ini, mulai terjadi sejak era pemerintahan Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Abdul Rahman pada tahun 1962-1966. Bermula ketika Malaysia ingin menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu. Tentu saja keinginan itu ditentang habis oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai “boneka” Britania.
Pada 17 Desember 2002, ketika Mahkamah Internasional (The International Court of Justice) memutuskan bahwa Malaysia mempunyai hak dan kedaulatan atas Pulau Sipadan dan Ligitan di Laut Sulawesi, yang berada di perbatasan antara Kalimantan Timur dengan Sabah-Malaysia. Walau Mahkamah Internasional memiliki alasan kuat memenangkan Malaysia dalam kasus ini, namun kekalahan tersebut tetap saja meninggalkan luka di hati rakyat Indonesia.
Terdapat 10 budaya Indonesia yang pernah di klaim Malaysia, diantaranya:
1. Batik
2. Lagu Rasa Sayange
3. Reog Ponorogo
4. Wayang Kulit
5. Kuda Lumping
6. Rendang Padang
7. Keris
8. Angklung
9. Tari Pendet dan Tari Piring
10. Gamelan Jawa
Peace, salam damai.
No comments:
Post a Comment